Polisi Lacak Jejak Belly Oktavia di Kalianda

Jumat 08-11-2019,09:12 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Kematian Belly Oktavia masih misterius. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab yang membuat gadis asal Desa Kalirasi, Kecamatan Natar itu meninggal. Hasil visum dari dokter forensik RSUD Bob Bazar Kalianda juga belum keluar. Polisi masih mencari informasi bagaimana kasus ini terjadi, dan mengungkap pelakunya.           Radar Lamsel menerima informasi jika polisi telah memeriksa beberapa kost-kostan ‘yang bebas’ di wilayah Kecamatan Kalianda. Tujuan polisi ke tempat-tempat tersebut untuk mencari tahu apakah ada warga yang pernah melihat Belly Oktavia di Kecamatan Kalianda. Polisi menduga jika gadis yang akrab disapa Via itu memiliki kenalan di Kalianda.           “Nanya anak-anak (yang nge-kost). Siapa tahu teman mereka, Mungkin polisi mengira kalau anak itu (Via’red) punya teman di sini,” kata salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya kepada Radar Lamsel, Kamis (7/11/2019).           Radar Lamsel menginformasi Kasatreskrim Polres Lamsel, AKP. Try Maradona, S.IK. untuk menanyakan pengecekan di kost-kostan itu. Namun perwira dengan pangkat balok tiga di pundak ini enggan membeberkannya secara terang-terangan.           “Cuma silaturahmi saja. Silaturahmi yang baik antara polisi dengan warga-warga sekitar,” katanya.           Diberitakan sebelumnya, keterangan dari warga sekitar stadion Jati Kalianda, mengaku mendengar mobil yang mondar-mandir ba’da maghrib hingga menyambut waktu isya. “Saya dengar ada mobil wara-wiri, habis maghrib sampai isya itulah. Memang mencurigakan,” kata salah seorang warga yang enggan menyebut namanya. Kedua orang tua Via tiba di RSUD Bob Bazar Kalianda sekitar pukul 15.30 WIB kemarin. Ayah almarhumah Via, Sudarmono semula tidak mengetahui jika anak pertamanya itu meninggalkan rumah sekitar pukul 23.30 WIB, Minggu (3/11). Sudarmono baru sadar Via pergi dari rumah setelah mengecek kamar tidurnya. “Saya baru tahu pas (Senin) paginya. Begitu saya cek kamar (Via), jendelanya sudah terbuka. Ada yang melihat dia dijemput pakai mobil,” katanya. Slamet (28), paman korban, mengetahui informasi mengenai mayat Via dari media sosial. Kebetulan, Slamet saat itu sedang bekerja sebagai buruh bangunan di lokasi yang tak jauh dari mayat Via. Ia kemudian bergegas menuju ke RSUD Bob Bazar Kalianda untuk memastikannya. Setelah melihat fisik Via secara utuh, Slamet berkeyakinan penuh jika mayat tersebut adalah keponakannya. “Benar, itu keponakan saya,” katanya. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait