Nunik Ajak Siswa Bertoleransi

Senin 25-11-2019,10:26 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SIDOMULYO – Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Chusnia Chalim, mengajak para guru untuk aktif, mengelola dan membina para siswa dengan menanamkan nilai-nilai agama dan ideologi Pancasila. Itu diungkapkan oleh Wagub Lampung Chusnunia Chalim saat kunjugannya di kegiatan Pelatihan Guru Agama Islam SMA dan SMK se-Provinsi Lampung, sekaligus peresmian Aula SMA Negeri I dilingkungan sekolah SMAN I Sidomulyo, Sabtu (23/11). Nunik begitu sapaan Chusnunia Chalim dalam pemaparannya mengatakan, dalam rangka menangkal pemahaman Radikalisme terpapar ke generasi muda dan msyarakat. ia mengajak para guru agama dan umum serta stekholder untuk berperan aktif. “ Kami menghimbau, kepada pemangku kepentingan dan para guru agama dan umum, untuk bersinergi dalam mengelola dan membina para siswa dan masyarakat. Melalui, memperkuat pemahaman terhadap hubungan nilai-nilai islam dan Pancasila dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada siswa dan generasi muda,” kata Chusnunia Chalim.   Wagub Lampung itu juga berharap, melalui lembaga pendidikan khusnya ditingkat SMA dan SMK itu. Para guru agama dituntut untuk memberikan edukasi keagamaan keapada para siswa secara maksimal. “ Dengan demikian, menangkal penyebaran paham-paham radikal ditengah generasi muda yang dinilai rentan terhadap pengaruh ajakan negatif, oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab bisa terwujud,” harapnya. Masih kata Nunik, edukasi tentang pendidikan agama Islam dan Pancasila dengan NKRI kepada para generasi muda akan terus diselenggarakan di lingkungan lembaga pendidikan. “ Demikian itu penting, agar siswa tahu apa itu radikalisme dan seperti apa menyikapinya, supaya generasi muda tidak terjebak di dalamnya. Selain itu, penting juga bagi  para siswa mengimplementasikan toleransi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PGNU) Provinsi Lampung Jamaludin Malik, S.Ag. M.Pdi menurutnya, anak muda dan remaja di usia sekolah sangat rentan terkena ideologi negatif semacam itu. “ Saya kira acara ini sangat penting, agar siswa tahu apa itu radikalisme dan seperti apa menyikapinya agar tidak terjebak di dalamnya,” Untuk itu sambung Jamaludin, melalui lembaga pendidikan agama dan umum bersinergi, dalam menangkal paham radikal berkembang ditengah kaum intelektual khusunya generasi muda tingkat SMA dan SMK seLampung. “ Kami para guru, melakukan pembinaan melalui pendidikan kepada parasiswa dengan menanamkan jiwa nasionalimse dan kecintaan NKRI. Kemudian, perkaya wawasan siswa tentang keagaman yang moderat. Selanjutnya, menekankan parasiswa selalu waspada terhadap provokasi, hasutan dan pola rekruitmen teroris baik dilingkungan masyarakat dan dunia maya,” jelasnya. Sementara, Kepsek SMA Negeri I Sidomulyo Hidaytullah mengatakan, apresiasi setinggi-tinginya atas terselengaranya kegiatan pelatihan guru dalam menangkal paham radikalisme diligkungan pendidikan. Ia juga mengatakan, sinergitas antara komponent lembaga pendidikan agama dan umum harus terus dijaga dan dipelihara. Mengingat maraknya berita hoax dan ujaran kebencian bermunculan di media sosial.   “ Sebagai penguat kaum intelektual muda, peran serta guru sangat dibutuhkan untuk mengedukasi para siswa untuk selalu selektif. Demikian itu penting, untuk mengajarkan kepada siswa tentang hubbul wathan minal iman. Sehingga, parasiswa terhindar dari paham-paham radikal yang dapat mengancam keutuhan NKRI,” kata Hidayattulah. (CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait