Masa tugas Panwas Pilkada Lamsel tinggal menghitung hari. Sesuai surat keputusan (SK) masa tugas panitia penyelenggara yang bertugas mengawasi pilkada Lamsel ini berakhir 31 Maret 2016. Lantas, apa yang akan dilakukan tiga komisioner Panwas Pilkada? Laporan EDWIN APRIANDI, KALIANDA MALANG melintang pada tugas pengawasan pemilu menjadi lalapan perempuan berjilbab yang satu ini. Karirnya sebagai pengawas tak diragukan lagi. Sejak pileg dan pilpres 2004 lalu, Esti Nurfatonah sudah menjadi panitia pengawas. Kini tugasnya sebagai Panwas Pilkada tinggal menghitung hari. Tepat pada 31 Maret 2016, tugas ibu tiga orang anak ini sebagai anggota Panwas Pilkada akan segera berakhir. Berdagang adalah satu kata yang keluar dari mulut Esti Nurfatonah saat ditanya Radar Lamsel mengenai aktivitasnya setelah masa tugas panwas berakhir. “Iya, kembali ke habitat. Berdagang. Di Pasar Sidomulyo,” ungkap Esti kepada Radar Lamsel, Minggu (27/3) kemarin. Istri dari Kusno Raharjo ini memang memiliki lapak untuk berdagang di Pasar Sidomulyo. Ia juga tercatat sebagai Ketua I Asosiasi Pedagang Pasar Sidomulyo. “Lumayan. Biasa jualan pakaian,” ujar perempuan low profile ini. Ditanya soal kesannya sebagai pengawas Pilkada, Esti Nurfatonah tersenyum. Menurut perempuan kelahiran 20 September 1971 ini, pilkada Lampung Selatan penuh dengan dinamika. Utamanya mengenai kekhawatiran pilkada di Bumi Khagom Mufakat ini akan klimaks dengan kericuhan. “Alhamdulillah ini tak terbukti. Masyarakat kita sudah cerdas. Hasil pemetaan yang menyimpulkan Lamsel zona merah juga pudar. Itu setelah pilkada berakhir demokratis, damai, dan kondusif,” ungkap Esti. Esti mengapresiasi proses pilkada yang berlangsung damai tersebut. Menurut dia, kesejukan atmosfir pilkada dapat terjaga berkat kerja sama semua stakeholder di Lamsel. Utamanya rakyat Lamsel sebagai pemilih. “Kita semua patut bersyukur,” ungkap Esti. Disinggung mengenai niatannya untuk kembali menjadi panitia pengawas? Esti mengaku akan kembali mencobanya. Menurut Esti dunia politik khususnya pengawas sudah menjadi bagian dalam hidupnya. “Sepertinya memang sudah menjadi passion saya. Akan saya coba pada pemilu yang akan datang,” ungkap dia. Dunia politik menurut Esti merupakan tantangan tersendiri. Terlebih bagi dirinya sebagai kaum perempuan. Dibagian lain ia ingin membuktikan bahwa perempuan tak hanya sebatas keterwalikan yang memenuhi kuota perempuan. “Kesetaraan gender itu memang karena ada kemampuan. Bukan karena untuk memenuhi kuota keterwakilan saja. Harapan saya kedepan banyak perempuan-perempuan yang berkecimpung disemua lembaga,” ungkap dia. (*)
Kembali jadi Pedagang, Pengawas jadi Passion
Senin 28-03-2016,09:18 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :