PENENGAHAN – Tim Inovasi Desa bersama Pemerintah Kecamatan Penengahan berkomitmen memunculkan inovasi dan promosi yang ada di wilayah setempat. Kedua belah pihak akan coba memasarkan beberapa produk yang memiliki kualitas oke. Kopi dano, kopi krakatau, dan kopi nan jum merupakan 3 produk kopi andalan yang akan dipasarkan. Pemerintah berani memasarkan 3 produk kopi ini karena dianggap memiliki kualitas ekspor. Selanjutnya produk makanan keripik pisang, gedang kriuk, dan banana chips yang memiliki kualitas yang tak kalah oke. Sementara ini, pemasaran sudah dilakukan di gerai Kolase Dekrasnasda Lamsel di dermaga eksekutif pelabuhan Bakauheni. “Sudah dipasarkan, itu contoh strategi marketing,” kata Camat Penengahan, Erdiyansyah, S.H.,M.M di kegiatan replikasi inovasi di kantor camat setempat, Selasa (26/11/2019). Strategi yang akan diterapkan berikutnya yaitu memasarkan produk-produk dengan mempromosikannya di media sosial. Kemudian jalur promosi melalui komunitas pencinta kopi, dan juga kafe-kafe. “Tapi harus dikemas semenarik mungkin. Biar menaikkan kelas dan harga,” katanya. Narasumber Bidang Kewirausahaan Replikasi Inovasi Desa, Syaifulloh, M.Pd juga memberi saran tentang pengemasan produk agar menarik di mata pembeli. Tetapi, kata dia, pemasaran produk pada intinya adalah mengutamakan nilai komersial di semua kalangan. “Yang mudah dijangkau ya,” katanya. Syaifulloh juga menekankan pentingnya pengembangan lokasi-lokasi kreatif objek wisata. Jika sebuah wilayah sudah memiliki objek tersebut, Syaifulloh meyakini strategi pemasaran sebuah produk tak akan berjalan sulit. “Misalnya lapangan, itu bisa dimanfaatkan. Kasih sarana pendudukung taman rekreasi. Itu salah satu straetgi pemasaran,” ucapnya. Koorcam Pendamping Desa Kecamatan Penengahan, Haryono, meminta seluruh desa menerapkan strategi yang diminta narasumber dan pemerintah. Menurut Haryono, pemaparan tentang pemasaran atau pembuatan produk bisa dimanfaatkan dari bahan baku yang dimiliki dari desa itu sendiri. Kemudian mengolahnya menjadi bahan atau produk. “Cara pengolahan tradisional dan mudah dilakukan,” katanya. Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak memantapkan sejumlah poin yang dijadikan acuan. Di antaranya memastikan komitmen desa di bursa inovasi desa 2019 masuk dalam APBDes 2020. Kemudian memunculkan dan mempromosikan inovasi dan potensi desa yang akan diekspose menjdi destinasi wisata andalan. Masuk poin ketiga, pemerintah akan mengadakan ruang publik, wisata, dan gerai di wilayah kecamatan untuk tempat masyarakat berekreasi. Keempat, mendorong adanya replikasi yang ada di desa untuk diterapkan. Poin terakhir ini sebagai pengingat bagi desa agar tidak hanya membangun kegiatan fisik saja. (rnd)
Pemerintah – Pendamping, Dorong Inovasi Pemasaran Produk Lokal
Rabu 27-11-2019,09:16 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :