PALAS – Seni budaya merupakan warisan keriafan lokan yang menjadi perekat yang dapat menyatukan semua golongan masyarakat. Karena di dalam seni budaya tidak memiliki sekat yang memisahkan suku, ras, dan agama. Bahkan saat ini Kementerian Sosial juga tengah menggencarkan pencegahan konflik sosial melalui pendekatan kearifan lokal seni budaya. Hal itu diutarakan oleh Koordinator Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Lampung Selatan, Sutrisno pada saat menghadiri pentas seni kuda lumping forum kearifan lokal Turonggo Bayu Sapotro di Desa Suka Mulya, Kecamatan Palas, Selasa (26/11). Dalam kesempatan tersebut, Sutrisno yang menjadi perpanjangan Kementerian Sosial mengatakan, konflik sosial merupakan bencana yang dapat meberikan dampak kerusakan yang lebih besar dari bencana alam. Konflik sosial ini terjadi disebabkan semakin tergerusnya kearifan lokal seni dan budaya ditengah modernisasi saat ini. “Pentingnya dihidupkan kembali seni budaya warisan kearifan lokal ini untuk menjadi perekat masyarakat, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik sosial,” kata Sutrisno kepada Radar Lamsel di sela kegiatan tersebut. Sutrisno menerangkan, kearifan lokal seni budaya tidak hanya menjadi hanya menjadi warisan, namun juga harus dilestarikan oleh genarasi penerus sehingga tidak terkikis dari modernisasi. Pelestarian seni budaya ini juga menjadi salah satu perekat masyarakat. Karena di dalam seni budaya tidak memiliki sekat yang mebatasi golongan suku, ras dan agama. Semua masyarakat bisa bersatu dalam seni dan budaya. “Pementasan kuda lumping Turonggo Bayu Saputro merupakan salah satu contoh pelestarian kearifan lokal seni budaya. Dengan pementasan ini semua masyarakat bisa berkumpul dan bersatu. Bahkan dalam pementasan ini masyarakat juga bisa membahas pembangunan desa,” paparnya. Lebih lanjut Sutris menerangkan, saat ini Kementerian Sosial juga tengah melakukan pencegahan konflik sosial melalui pendekatan kearifan lokal dan keserasian sosial. Upaya pencegahan konflik tersebut dilakukan dengan meberikan bantuan kepada forum kearifan lokal. Salah satunya Turunggo Bayu Saputro di di Desa Suka Mulya. “Harapan kami dengan adanya bantuan, Turonggo Bayu Saputro dapat terus melestarikan seni budaya kuda lumping yang sudah menjadi warisan ini,” harapnya. (vid)
Cegah Konflik Sosial dengan Melestarikan Seni Budaya
Rabu 27-11-2019,09:18 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :