Waspada Premium Palsu Beredar Ditiga Kecamatan

Senin 28-03-2016,09:27 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

WAYPANJI – Masyarakat di Kecamatan Waypanji resah. Penyebabnya, diwilayah ini marak beredar Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang diduga palsu. Sebagian masyarakat yang terlanjur membeli dirugikan. Selain kerugian materil kendaraan seperti sepeda motor warga juga rusak. Setidaknya hal ini dialami Dulah (43). Kendaraan sepeda motor warga Desa Sidomakmur, Kecamatan Waypanji ini mendadak mogok. Itu setelah ia mengisi premium dikios eceran pertamini di Desa Sidomakmur. Setelah dicek penyebab motor mogok lantaran BBM jenis premium yang diduga palsu. Naas, sang pemilik kios tak mau bertanggung jawab. “Yang punya kios nggak mau tanggung jawab. Katanya mereka juga ditipu kalau memang bensinnya palsu,” ungkap Dulah kepada Radar Lamsel di salah satu bengkel di Desa Sidomakmur, Minggu (27/3) kemarin. Akibat kerusakan itu, Dulah harus menanggung rugi. Ratusan ribu rupiah ia keluarkan untuk memperbaiki sepeda motor Hinda Supra X 125 miliknya. “Mesin motor panas. Lalu mogok,” keluhnya. Dulah mengaku tak tahu harus berbuat apa. Untuk melaporkan siapa yang bertanggung jawab atas peredaran bensin palsu pun ia bingung. Namun, ia berharap aparat benar-benar dapat menindak setiap kejahatan terkait peredaran BBM premium yang diduga palsu ini. “Kalau tidak akan banyak masyarakat yang menjadi korban,” ungkap dia. Peredaran premium yang diduga palsu tak hanya terjadi di Kecamatan Waypanji. Di Kecamatan Sidomulyo, Candipuro bahkan Waysulan juga ada masyarakat yang menjadi korban. Ridwan (29), warga Desa Sidodadi Kecamatan Sidomuyo misalnya. Ia juga mengaku pernah mengalami hal yang sama. Akibat motornya yang mogok tak jelas ia harus mendorong motor ke bengkel yang berjarak sekitar 2 KM. \"Pernah saya alami, setelah beli bensin eceran di daerah Kecamatan Way Sulan,\" katanya. Semula ia tidak menyangka jika sepeda motornya mogok akibat bensin yang diduga palsu. Menurutnya, ia baru mengetahui jika bensin palsu dimasukan dalam motornya dari mekanik bengkel. \"Katanya minyak dari Palembang. Saya tidak tahu, tapi montir bengkel yang bilang penyebab mogok karena bensinnya campuran,\" ujar dia. Kerugian atas beredarnya bensin palsu ini tak hanya dialami masyarakat yang menggunakan BBM. Salah seorang pemilik kios di Desa Sidoasri Kecamatan Candipuro, Juwono (50) juga mengaku pernah rugi besar akibat bensin palsu tersebut. \"Waktu itu ada yang datang pakai mobil pikap, nawarin bensin dengan harga lebih murah,\" ujarnya. Tanpa kecurigaan sedikitpun, sambungnya, ia membeli hingga 5 jerigen bensin ukuran 35 liter/jeriken. Bensin tersebut langsung di jual eceran di kios miliknya. \"Setelah ada beberapa orang pembeli yang protes, barulah saya sadar jika itu palsu,\" kata dia. Untuk mengetahui keasliannya, bensin tersebut dituangkannya kedalam ember. Lalu dicemplungkan busa atau styrofoam, ternyata butuh waktu 10 menit untuk melelehkan busa tersebut. \"Berbeda dengan dengan bensin asli yang dibeli dari SPBU dalam hitungan detik busa habis meleleh,\" kata Juwono. Akibat peristiwa tersebut, ia mengalami kerugian cukup besar. \"Saya mau lapor kemana? Karena takut juga terseret padahal saya tak tahu apa-apa,” pungkasnya. (Cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait