Dapat Kaki Palsu di Hari Disabilitas Internasional

SRAGI – Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember menjadi momen berharga bagi Casmita (30) warga Desa Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi yang menjadi penyandang disabilitas sejak lima tahun lalu. Lelaki yang berprofesi sebagai petani palawija ini tak bisa menyembunyikan senyum dari wajahnya setelah meneriman bantuan kaki palsu yang diberikan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS ) Bina Sejahtera di hari disabilitas dunia yang diperingati setiap 3 Desember itu. Casmita menyandang disabilitas tunadaksa pada awal 2015 silam. Kecelakaan naas menimpanya menyebabkan kaki kanannya hancur, dan merelakan untuk diamputasi. “Sudah lima tahun, Mas. Kaki kanan diamputasi sampai pangkal paha karena hancur akibat mengalami kecelakaan di Lampung Barat pada 2015 lalu,” ujar Casmita kepada Radar Lamsel, saat ditemui dikediamannya Desa Kuala Sekampung, Sesala (3/12). Meski telah kehilahang satu kaki, selama hampir lima tahun Casmita melakukan aktivitas sehari-hari dibantu dengan menggunakan kaki palsu yang ia dapatkan dari bantuan Dinas Sosial pada 2015 lalu. Bahkan dengan kaki palsu itu Casmita juga dapat melakukan kegiatan bercocok tanam untukmemenuhi kebutuhannya. Namun, karena termakan usia kaki palsu yang ia kenakan sejak 2015 itu telah mengalami kerusakan. Pada bagian telapak telah jobol dan engsel lutut yang juga telah kendur. “Saya sangat berterima kasih kepada LKS Bina Sejahtera. Sangat senang, dengan kaki palsu yang baru ini saya beraktivitas kembali,” ucapnya. Sementara itu Ketua LKS Bina Sejahtera Sutrisno mengatakan, kaki palsu yang diberikan kepada Casmita merupakan bantuan Dari Dinas Sosial Provinsi Lampung. “Kami sudah mengukur kaki palsu untuk Casmita, kemungkinan kaki palsu akan diterima oleh Casmita pada hari Kamis (5/12) mendatang,” ucapnya. Sutris menjelaskan, selama tiga tahun terahir pihaknya setidaknya telah menyalurkan sebanyak 15 kaki palsu untuk penyandang disabilitas di wilayah Lampung Selatan. “Harapan kami dengan adanya bantuan kaki palsu ini, penyadang disabilitas bisa kembali melakukan aktivitas seperti masyarakat umumnya,” harapnya. (vid)