NATAR - Pengalihan jalan dari samping timur Bandara Radin Inten II (Branti) beberapa bulan lalu ke jalan Desa Waysari yang dikhawatirkan akan merusak jalan dan jembatan belum juga direspon oleh pihak Bandara. Kepala Desa Waysari Supriono meminta agar segera ditindaklanjuti keluhannya tersebut, baik itu Pemerintah Kabupaten Lamsel maupun Pemerintah Provinsi Lampung sebab kondisinya memang belum layak untuk dilalui kendaran besar. \"Kebetulan yang disamping branti itu profesinya sebagian adalah sopir mobil truk, jadi khawatirnya nanti jembatan itu rusak parah,\" tuturnya kepada Radar Lamsel. Ia menambahkan, apalagi saat ini pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba desa tingkat nasional mewakili Provinsi Lampung dibidang Kesrak TP-PKK. \"Jembatan swadaya itu merupakan salah satu yang dinilai, kalau jembatannya rusak maka penilaian akan berkurang, padahal kami mewaliki lampung,\" kata dia. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pengujian Kontruksi dan Bangunan (PKB) Natar Desfiansyah mengatakan, pihak Dinas PU Lampung Selatan telah mengetahui kondisi tersebut dan saat ini tengah dicari formulasi yang tepat untuk akses tersebut. \"Kabid Bina Marga Dinas PU Lamsel sudah tahu kondisi itu, saat ini masih dicarikan solusinya,\" tuturnya. Ia berharap, pihak Pemprov Lampung juga ikut memikirkan hal tersebut sebab dampak yang ditimbulkan cukup besar dari pelebaran bandara tersebut. \"Ya setidaknya Pemprov ikut membantu, bagaimana menyediakan akses sementara atau bagaimana sebelum jembatan desa tersebut disentuh pembangunan,\" tegasnya. (Kms)
Usul Perbaikan Jembatan tak Digubris
Senin 09-12-2019,08:09 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :