Diserang Ulat, Petani Daun Bawang Panen Lebih Awal

CANDIPURO – Musim penghujan petani pembudidaya daun bawang di Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro terpaksa panen lebih awal. Pasalnya, hal itu dilakukan guna menekan kerugian akibat tidak maksimalnya hasil produksi. Karena serangan hama ulat daun yang belakangan sulit dikendalikan. Fitri (25) salah seorang pembudidaya daun bawang warga Desa Cintamulya mengatakan, memasuki musim penghujan tanaman daun bawang di seperempat hektar lahan miliknya terserang hama ulat daun. “ Penghujan tahun ini, hasil produksi budidaya daun bawang saya kurang maksimal mas,” kata Fitri, Sabtu (7/12). Fitri menjelaskan, kurang maksimalnya hasil produksi karena serangan hama ulat daun sudah dua pekan terakhir menyerang tanaman daun bawangnya dan sulit dikendalikan. “ Dua pekan ini serangan hama ulat daun sulit dikendalikan ditanaman daun bawang saya,” kata Fitri. Kemudian sambungnya, untuk mencegah mengalami kerugian, dirinya terpaksa melakukan panen daun bawang lebih awal dari seharusnya. “ Untuk mencegah kerugian saya terpaksa melakukan panen lebih awal,” imbuhnya. Terpisah, Ragimin (45) salah seorang petani pembudidaya daun bawang tetangga Fitri pun mengatakan hal yang sama. Dia menerangkan, serangan hama ulat sulit dikendalikan sebab, ulat daun masuk kedalam kelopak daun bawang. “ Sehingga ketika dilakukan pengendalian hama menggunakan semprot pestisida tidak maksimal. Karena, ulat daunnya didalam daun sementara penyemprotan hanya bisa menyentuh batang dan luar daun saja,” kata Ragimin. Ia mengatakan, akibat serangan hama ulat daun. Kondisi daun bawang bisa membusuk. Untuk menekan kerugian dirinya bersama petani daun bawang lainya berupaya panen lebih awal. “ Panen lebih awal berdampak tidak maksimalnya bobot tanaman daun bawang. Maksimalnya, dalam lima rumpun daun bawang bobot mencapai 1 kilogram, tapi akibat panen lebih awal untuk 1 kilogramnya daun bawang mencapai 7-9 rumpun daun bawang,” kata ragimin, kepada Radar Lamsel dilokasi lahannya, kemarin.(CW2)