PT. Agung Concern Bijak Kelola Sampah
Senin 23-12-2019,08:51 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Gelar Peduli Lingkungan di Desa Hatta
BAKAUHENI – Isu sampah menjadi isu global yang mesti diperangi bersama. Berangkat dari kekhawatiran terhadap bahaya sampah, PT. Agung Concern bergerak dibidang jasa transportasi darat dan laut menggelar program Agung Concern ‘Bijak Kelola Lingkungan’ di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, Minggu (22/12).
Workshop yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah, Perusahaan swasta, Non Government Organization (NGO) dan masyarakat untuk saling berdiskusi menyampaikan pandangannya terkait pengelolaan sampah. Program berjangka waktu 3 tiga bulan hingga Februari 2020 itu menerapkan konsep pemberdayaan masyarakat lokal untuk mendukung Sustainable Consumption and Production (SCP) sebagai bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
Perwakilan PT. Agung Concern Eka Kurniawan berharap program ini dapat turut membantu pemerintah dalam penyusunan strategi pengelolaan persampahan dan infrastruktur yang akan mendukung perekonomian masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
“Dalam kesempatan workshop pertama ini masyarakat Desa Hatta dan karyawan PT Agung Concern yang tergabung dalam Eco Ranger mendapatkan pelatihan mengelola sampah sesuai jenisnya dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle),” kata Eka kepada Radar Lamsel.
Sebagai serangkaian program CSR (Coorporate Social Responsibility) Agung Concern, kegiatan ini adalah salah satu perwujudan nilai perusahaan. PT Agung Concern memiliki nilai perusahaan yaitu Incredible yang terdiri dari Integritas, Respects, Responsibility dan Courage.
“Perwujudan dari nilai respect itu salah satunya adalah dengan peduli terhadap lingkungan tempat tinggal. Implementasi terhadap lingkungan untuk tahun ini, PT Agung Concern memilih masalah sampah yang sudah menjadi isu nasional bahkan global,” paparnya.
Program ini juga dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-65 dari PT Agung Concern, yang tepatnya berdiri pada tahun 1954. Pemilihan program CSR bijak kelola sampah ini diharap dapat lebih berdaya guna untuk masyarakat. Program ini dilakukan di 8 provinsi yaitu Jakarta, Bengkulu, Bali, NTB, Jambi, Riau, Kepulauan Riau dan Lampung.
“Dibantu oleh tim dari Greeneration Foundation sebagai salah satu konsultannya, menemukan bahwa salah satu desa di Lampung Selatan memiliki potensi dan semangat untuk melakukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” pungkasnya.
Menurut hasil riset yang telah dilakukan oleh Greeneration Foundation dan Komunitas lokal Balikklampung sebagai pelaksana kegiatan ini, produksi sampah terbesar di Desa Hatta yaitu sampah organik, atau sekitar 85 persen dari timbulan sampah yang dihasilkan setiap harinya. Timbunan sampah tersebut umumnya berasal dari aktivitas rumah tangga di dapur. Peringkat kedua terbesar adalah sampah plastik.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Intizam mengatakan masalah sampah ialah masalah nasional. Sebab Indonesia peringkat kedua dunia sebagai distributor sampah plastik di laut.
“ Harus ada solusi penanganannya, maka kami berkeinginan CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Lampung konsen terhadap penanganan sampah. Karena melawan sampah-sampah ini mesti secara bersamaan dan berkesinambungan, yang jelas Gubernur Lampung mendukung setiap program yang fokusnya penanganan sampah. Itulah mengapa kami (DLHD) diutus langsung ke Bakauheni,” jelasnya.
Agenda tersebut dihadiri oleh warga Desa Hatta, tokoh masyarakat, Camat Bakauheni, serta Anggota Komisi III DPRD Lamsel dari Perindo, Deden. Agenda bertajuk bijak kelola lingkungan itu disambut baik oleh masyarakat. (red)
Tags :
Kategori :