PALAS – Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto meninjau bendungan Simpang Kenaat di Desa Sukabhakti, Kecamatan Palas yang tersumbat sampah kayu sepanjang 1 kilometer, Selasa (5/4). Tinjauan tersebut merupakan respon sigap Pemkab Lamsel dalam menanggapi keluhan warga ditiga desa di Kecamatan Palas. Diketahui pada Kamis (31/3) lalu, ratusan hektar tanaman padi milik petani di Desa Sukaraja, Sukabhkati dan Pematang Baru, Kecamatan Palas terendam banjir. Banjir disebabkan banyak sampah kayu menyumbat aliran sungai Waypisang sepanjang 1 Kilometer dan mengalami pendangkalan. Luapan air sungai Way Pisang merendam ratusan hektar tanaman padi dan puluhan hektar kebun cokelat. Setelah meninjau bendungan Simpang Kenaat, Wabup Lamsel Nanang Ermanto yang didampingi anggota Komisi B DPRD Lamsel Bowo Edi Anggoro dan Plt. Kadis Pertanian Ratnawati akan berkoordinasi ke Dinas Pertanian dan PU untuk segera mendata tanaman padi warga yang puso dan mengeruk sampah yang menyumbat dialiran Waypisang menggunakan Eksavator. “Pemkab Lamsel segera berkoordinasi kepada instansi terkait untuk menaggulangi masalah sampah kayu disungai dan mendata tanaman padi yang puso akibat terendam air,” kata Nanang Ermanto, kemarin. Pada kesempatan itu, Nanang Ermanto juga menghimbau kepada warga sekitar agar tidak membuang sampah disungai atau dibantaran sungai Waypisang. “Membuang sampah ke sungai bisa berakibat tersumbatnya aliran sungai dan air meluap ke areal sawah dan perkebunan warga,” kata Nanang Ermanto. Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Lamsel Bowo Edi Anggoro mengatakan, sesuai instruksi Wabup Lamsel, dirinya dan Pemerintah Kecamatan Palas akan berkoordinasi kepada Pemerintah Kecamatan Penengahan untuk menanggulangi masalah sampah kirimin tersebut. “Komisi B dan pemerintah Kecamatan Palas akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Penengahan untuk menaggulangi sampah kayu yang berasal dari Kecamatan Penegahan,” kata Bowo Edi Anggoro. Plt. Kadis Pertanian Pemkab Lamsel Ratnawati mengatakan, saat ini petugasnya masih mendata tanaman padi yang puso. Pihaknya juga belum bisa memastikan berapa hektar tanamn padi yang puso. “Dinas Pertanian masih melakukan pendataan, saat ini data belum real,” kata Ratnawati. Lebih lanjut Ratnawati mengungkapkan, setelah data real sudah diterima, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit padi kepada petani yang tanaman padinya puso akibat terendam banjir. “Jika data sudah valid, Dinas Pertanian akan mendistribusikan bantuan bibit padi kepada petani yang mengalami puso. Sementara stock benih di Pemkab masih cukup yakni 10 ton,” kata Ratnawati. (CW2).
Wabup Tinjau Bendungan, Pemkab akan Beri Bantuan Bibit Padi
Rabu 06-04-2016,00:15 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :