Zainudin Tanggapi Keluhan Petani Tambak Udang

Jumat 08-04-2016,00:09 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

SRAGI – Jaringan listrik menjadi kendala bagi pembudidaya ikan dan udang di Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi. Pasalnya, sampai saat ini wilayah setempat khususnya di areal tambak milik warga belum tersedia jaringan listrik milik PLN. Pada kunjungan Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum di wilayah itu kemarin, warga khususnya petani tambak di desa setempat menyampaikan keluhannya kepada orang nomor satu di kabupaten Khagom Mufakat tersebut. Ketua Pokdakan Windu Jaya Numi Candra (45) mengaku, dirinya dan anggota kelompoknya kewalahan untuk menutupi biaya operasional bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pasalnya, selama ini kelompok petani tambak udang dan ikan setempat hanya mengandalkan mesin genset untuk menghidupkan kincir air dalam tambak dan lampu penerangan. Menurut Numi Candra, setiap hari dia terpaksa mengeluarkan uang yang cukup tinggi minimal Rp 800 ribu. “Saya berharap kepada pemerintah memperhatikan hal-hal yang menjadi keluhan pembudidaya udang dan ikan yakni jaringan listrik di lokasi tambak,” kata Numi Candra, kemarin. Dengan kondisi itu, pihaknya mensiasatinya melakukan panen udang dengan sistem parsial. Dimana, sebagian udang yang ada dalam satu tambak di panen lebih awal saat berumur 40 hari. Sisanya, akan dibesarkan sampai usia 120 hari. “Ini kami lakukan untuk menutupi biaya operasional bahan bakar mesin genset yang sangat tinggi,” kata Candra. Menanggapi keluhan warganya, Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum mengatakan, Pemkab segera berkoordinasi dengan instansi terkait soal keluhan petani tambak tentang jaringan listrik yang belum ada dilokasi tambak. Persoalan listrik ini, kata Zainudin, memang tengah menjadi perhatian pemerintah daerah. “Ini (listrik’red) memang selalu menjadi kendala. Sekarang ini banyak matinya ketimbang hidupnya. Kalau saja ini menjadi kewenangan daerah, bisa secepatnya kita selesaikan. Masalahnya ini kewenangan pusat. Tapi akan kita bicarakan,” ungkap Zainudin. Zainudin menyadari biaya operasional yang tinggi bisa berdampak pada menurunya minat pembudidaya ikan dan udang karena merugi. Belum lagi ditambah jika petambak gagal panen. “Disini hadir dari KKP-RI. Mudah-mudahan mereka mendengar ini secara langsung yang bisa disikapi juga,” kata Zainudin saat penyerahan bantuan benih ikan kakap putih dan rumput laut kepada Pokdakan di Kecamatan Sragi dan Ketapang dari KKP RI, Kamis (7/4). (CW2)

Tags :
Kategori :

Terkait