BMKG Prediksi Bulan Mei Kemarau Basah

KALIANDA – Puncak musim hujan akan berlangsung selama Maret ini. Kemudian pada April, musim hujan akan berakhir. Perkiraan di awal Mei sudah memasuki musim kemarau. Ada kemungkinan pada Mei akan terjadi musim kemarau basah. Artinya meski musim kemarau, hujan akan tetap terjadi. Pada 2019 lalu, beberapa wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas yang cukup ekstrem di musim kemarau. Tetapi di tahun ini akan terjadi sebaliknya. Di mana musim kemarau hujan akan turun dalam setiap minggunya. Bisa saja terjadi berturut-turut selama beberapa hari. Prediksi dari BMKG menyebutkan minimal hujan pasti akan terjadi dalam kurun waktu satu bulan. Kepala BMKG Maritim Lampung, Ilham Syarief Putra, mengatakan prediksi itu muncul berdasarkan pengalaman tahun lalu di mana beberapa wilayah Indonesia mengalami la nina. “Kalau tahun lalu, termasuk Lampung mengalami kekeringan. Bahkan suhu cuacanya sangat panas, tetapi tahun ini kemungkinan sebaliknya. Kita bakal mengalami el nino,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Kamis (5/3/2020). Meski demikian, pria yang akrab disapa Ilham ini mengatakan el nino belum tentu terjadi karena hal itu baru sebatas prediksi. Yang jelas, kata dia, dari model BMKG hanya memastikan kalau puncak musim hujan akan terjadi selama Maret. Untuk info cuaca selanjutnya, BMKG akan memberitahukan kepada publik jika terjadi sebuah perubahan. Sebelumnya, Stasiun Iklim Pesawaran Lampung menyebut wilayah Lampung selatan sudah memasuki puncak musim hujan. Ihwal hujan yang kerap turun pada malam hari, Forecaster Staklim Pesawran Lampung, Eva Nurhayati, M.Si menyebut kondisinya tak menentu. Saat puncak musimnya, hujan bisa turun saat dini hari, pagi hari, dan juga siang hari. “Tidak menentu. Bisa saja dari dini hari, atau sore hingga malam hari. Yang jelas, biasanya ada penambahan durasi saja. Hujannya jadi lebih awet, sampai 2-3 jam. Bisa lebih lagi kalau cuacanya ekstrem,” katanya. Masyarakat diminta mewaspadai puncak musim hujan yang akan berlangsung sampai Maret. Pasalnya, sejumlah bencana hidrometeorologi yang menjadi momok bagi masyarakat bisa saja terjadi. Contohnya seperti banjir bandang, longsor, angin kencang, dan puting beliung. (rnd)