Stok Cabai Pasar Lokal Terpenuhi

PENENGAHAN - Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) mengecek tanaman cabai di Kecamatan Penengahan dan Rajabasa. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan dapur itu mencukupi menjelang bulan Ramadan, dan hari raya Idulfitri nanti. Ada dua jenis yang dicek, cabai merah keriting dan cabai rawit. Setelah dicek, POPT memastikan stoknya aman. Karena sentra tanaman cabai merah keriting dan cabai merah ada di Kecamatan Penengahan. Saat ini petani tengah bersiap melaksanakan aktivitas rutin karena umur tanamannya sudah memasuki masa panen dan menjelang panen. Kondisi ini menyimpulkan prediksi bahwa harga cabai tidak akan melonjak. \"Dengan cukupnya ketersedian kebutuhan cabai tersebut tidak akan menimbulkan gejolak harga di pasaran. Apalagi sampai mengalami kenaikan,\" kata POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin, kepada Radar Lamsel, Minggu (29/3/2020). Syafruddin mengatakan bahwa instansinya telah membuat peta sebaran tanaman cabai merah keriting di Kecamatan Penengahan. Totalnya ada 31,5 hektar. Di Desa Pasuruan seluas 1,5 hektar dengan usia tanaman 41 hari. Sedangkan di Desa Kelaten seluas 30 hektar. Umur tanaman cabai di desa ini menjelang panen, dan sedang panen. Sementara cabai rawit luas tanamannya 8 hektar di Desa Way Kalam. \"Rinciannya yang sedang panen 25 hektar. Menjelang panen 4 hektar, dan yang belum panen 2,5 hektar. Cabai rawit mulai panen juga, begitu juga yang belum panen saat ini rencana panen sebelum lebaran,\" katanya. Sementara tanaman cabai di Kecamatan Rajabasa seluas 6,5 hektar. Di Desa Betung 2,5 hektar, dan Desa Rajabasa 2,5 hektar. Keduanya tengah memasuki musim panen. Sisa lahan 1,5 hektar sedang proses tanam. Stok ini diklaim cukup karena pemasaran cabai dari Kecamatan Rajabasa akan mengisi stok di pasar lokal. Sama halnya dengan stok di Kecamatan Penengahan. \"Tidak ada yang keluar. Kalau di Penengahan di Pasar Pasuruan, Rajabasa di Pasar Inpres. Pemasarannya di lokal semua,\" katanya. (rnd)