Kontak dengan Positif Corona, 8 Orang Diisolasi
Kamis 02-04-2020,09:47 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi
Di Lamsel 1 PDP, 15 OTG dan 234 ODP
JATI AGUNG – Delapan orang yang baru datang dari Bengkulu diisolasi di RS BNH. Rinciannya lima orang warga Desa Fajarbaru dan tiga orang Desa Jatimulyo Kecamatan Jatiagung.
Semuanya punya riwayat menjalin kontak fisik dengan salah satu rekan jamaah tabligh berinisial NH yang meninggal positif corona di Kota Bengkulu. Atas alasan tersebut dan demi memastikan mereka positif atau negatif mereka bakal diisolasi terlebih dahulu di rumah sakit.
Tim Gugus Tugas Pencegahan Virus Corona (Covid-19) Lampung Selatan menyatakan, warga Jatiagung yang dipulangkan dari Kota Bengkulu dalam keadaan sehat. Namun, saat ini mereka belum diizinkan pulang ke rumah untuk sementara waktu.
Ketua Bidang Publikasi Tim Gugus Tugas Pencegahan Virus Corona, Sefri Masdian menegaskan, alasan menempatkan mereka di rumah sakit agar tidak menimbulkan keresahan warga sekitar. Pihaknya, ingin membuktikan jika rombongan jamaah tabligh itu dalam kondisi sehat.
\"Tapi tetap tinggal di RS BNH untuk sementara. Supaya tidak menimbulkan masalah lantaran kecemasan warga sekitar,\" ungkap Sefri kepada Radar Lamsel, Rabu (1/4) kemarin.
Dia memastikan, para rekan korban virus corona yang meninggal di Bengkulu ini telah menjalani berbagai tes kesehatan. Hasilnya, kelima orang tersebut benar-benar tidak terpapar virus corona.
\"Tidak ada hasil tes kesehatan yang mengarah atau gejala covid-19. Meskipun mereka bersama-sama, belum tentu virus ini bisa menular. Apalagi, jika kondisi tubuh sedang fit. Maka kita harus menjaga imun kita agar selalu dalam kondisi bugar,\" imbuhnya.
Lebih lanjut dia menghimbau, masyarakat jangan terlalu khawatir dan resah jika mengalami kejadian seperti warga Jatiagung. Namun, kewaspadaan perlu ditingkatkan dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
\"Kita juga tidak boleh mendiskriminasi orang lain karena sering bergabung dengan penderita corona. Karena belum tentu mereka mudah tertular,\" lanjutnya.
Masih kata Sefri, sejauh ini pantauan tim hingga peroode 1 April tercatat sebanyak 234 orang dalam pemantauan (ODP), 1 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan 15 Orang Tanpa Gejala ( OTG ) yang berada di wilayah nya.
Kades Fajarbaru M Agus Budiantoro mengatakan keresahan warga bertambah setelah ada isu yang mewajibkan kedelapan orang tersebut isolasi mandiri dikediaman masing-masing.
\"Iya betul ada lima orang warga kami, sekarang posisinya di RS Bandar Negara Husada (BNH) Kotabaru. Kami harap kelimanya mendapatkan perawatan yang maksimal dan dites menyeluruh,\" ungkapnya.
Ia menambahkan, sejumlah warga khawatir kelima orang tersebut terpapar Covid 19 apalagi selama ini banyak bersamaan dengan rekannya yang meninggal akibat corona. Mereka bersatu dalam jamaah tabligh di Masjid At-Taqwa Bengkulu.
\"Warga banyak yang melapor kepada saya, kalaupun kelima orang itu negatif korona sebaiknya dikarantina dulu di RS BNH agar meredam kepanikan warga,\" tuturnya.
Dia membenarkan jika kelima orang tersebur merupakan warga Desa Jatimulyo, namun meski begitu pihak keluarga yang masih bermukim agar tidak berinisiatif membesuk dulu karena belum ada hasil apa-apa. \"Kelima warga tersebut diantaranya Sn, Kb, UM, ZA dan Sa,\" urainya.
Hal serupa disampaikan oleh Kades Jatimulyo Sumardi yang meminta agar ketiga warganya mengisolasi diri di RS BNH saja. \"Saya harap jangan pulang kerumah dulu, sekarang warga sangat-sangat panik,\" katanya.
Ia berharap, Pemkab Lamsel ataupun Pemprov Lampung bisa menangani dengan baik ketiga warganya tersebut. \"Kalau memang hasilnya negatif, say tetap berharap 14 hari isolasi diri dulu di RS,\" pungkasnya.
Pj. Sekkab Lamsel Thamrin, S.Sos, MM mengatakan, Plt. Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto telah mengutus jajaran Dinkes untuk melakukan komunikasi dengan pihak Dinkes Provinsi Bengkulu. Hal itu dilakukan guna mengetahui rekam medis 3 jamaah lainnya yang terisolasi disana.
Dia menambahkan, koordinasi dan komunikasi itu dilakukan untuk mengambil langkah tegas terkait opsi rencana pemulangan mereka yang mendapat penolakan dari warga Jatiagung.
\"Kalau memang mereka kondisinya sehat akan langsung dipulangkan. Tetapi, jika ada gejala mengarah ke virus corona maka akan langsung dibawa ke RS untuk ditangani lebih lanjut,\" imbuhnya.
Pemerintah menghimbau, masyarakat sekitar Jatiagung yang menjadi domisili ketiga jamaah tersebut untuk tidak terlalu khawatir. Sebab, pemkab berjanji bakal melakukan penanganan sebagaimana mestinya.
\"Mudah-mudahan secepatnya ada kabar baik dari koordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Dinkes. Baru kita bisa mengambil tindakan selanjutnya,\" tutupnya.
Sebelumnya dalam keterangan pers, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan pasien dalam pemantauan (PDP) ini merupakan kasus pertama positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu.
Pria tersebut merupakan anggota jamaah tabligh yang sudah cukup lama di Bengkulu. Bahkan sudah berinteraksi dengan jemaah di Mesjid Agung At Taqwa Kota Bengkulu. Korban sebelumnya sempat dirawat beberapa hari di RSHD Kota Bengkulu dengan status pasien dalam pengawasan (PDP), kemudian Selasa 24 Maret dirujuk ke RS M.Yunus.
Jamaah tersebut datang ke Bengkulu dari Lampung menggunakan Bus Putra Raflesia pada tgl 5 Maret 2020. Dan selama 2 Minggu tinggal di Masjid Agung at Taqwa kota Bengkulu. (kms/idh)
Tags :
Kategori :