Anggaran Corona Nyaris Selip Miliaran

Jumat 03-04-2020,09:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Anggaran penanganan virus corona yang berubah-ubah memicu keraguan rakyat terhadap sepak terjang Pemerintah Daerah Lampung Selatan, belakangan ini. Pada awal-awal mencuatnya nominal anggaran corona, dibeberapa media dalam jaringan (daring) maupun media mainstream anggaran sudah tak seragam. Padahal narasumbernya hanya seorang. Wartawannya tidak detail atau narasumbernya yang asal sebut?. Jejak digital ihwal anggaran corona di Lampung Selatan diketahui bervariatif, mulai dari tertera Rp 14,48 miliar lalu Rp 16 miliar lebih dan terbaru dirincikan sebesar Rp 17,6 miliar. “ Orang dibuat bingung, sebetulnya sungguh-sungguh tidak sih dengan semua ini. Kok anggarannya berubah-ubah terus, hampir selip miliaran kalau yang terbaru tidak dipublikasikan. Kita tunggu saja masih bisa berubah lagi atau tidak anggaran tersebut,” kata salah seorang pembacar Radar Lamsel, Kamis (2/4). Pemkab Lampung Selatan memastikan anggaran penanganan Virus Corona (covid-19) digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan medis dan non medis. Bahkan, perencanaan anggaran yang telah disampaikan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Virus Corona hampir memakan biaya Rp10 Miliar. Pj. Sekkab Lamsel Thamrin, S.Sos, MM menyebutkan, alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut mencapai Rp17,6 Miliar. \"Dari penataan anggaran tiap OPD jumlahnya telah mencapai Rp17,6 Miliaran. Tim juga sudah menyampaikan rencana penggunaan anggaran untuk dibelanjakan keperluan medis dan non medis. Tentu yang menyangkut dengan pencegahan dan penanganan covid-19. Hampir Rp10 Miliaran rencana anggarannya itu,\" ungkap Thamrin. Secara rinci, imbuhnya, dirinya tidak dapat menyampaikannya. Namun, dia memastikan jika anggaran tersebut digunakan sebesar-besarnya guna keperluan tersebut. \"Yang jelas untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), hand sanitizer, disinfektan, masker dan masih banyak lagi. Kita bisa lihat sendiri kan setiap hari tim jalan keliling melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kecamatan. Itu kan dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit,\" tandasnya. Saat disinggung mengenai pos anggaran untuk honor tim gugus tugas dalam penanganan virus Corona, dia membantahnya. Namun, dia menegaskan jika tambahan insentif atau honor khusus dianggarkan untuk petugas medis. \"Yang diberikan \'suplement\' itu hanya petugas medis. Karena mereka memang ujung tombaknya dalam menangani persoalan ini. Kalau tim tidak ada. Masa iya jeruk makan jeruk,\" tutupnya. Medio 29 Maret 2020, Pj. Sekkab Lamsel Thamrin, S.Sos, MM merincikan sumber anggaran yang disiapkan dalam penanganan virus covid-19 tersebut. Total anggaran sebesar Rp16 Miliar lebih itu digunakan seluas-luasnya untuk keperluan menyangkut pencegahan penyakit yang sudah menelan banyak korban tersebut. \"Dari anggaran tak terduga Rp3 Miliar lebih, penataan anggaran Dinas Kesehatan Rp6 Miliar lebih, perjalanan dinas seluruh OPD juga Rp6 Miliar lebih dan sisanya penataan anggaran di RSUD dr. Bob Bazar,\" ungkap Thamrin via telepon, Minggu (29/3). Terpisah, Ketua Pelaksana Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Lamsel Dra. H. M. Darmawan, MM mengaku, tidak mengetahui secara detail penggunaan anggaran tersebut. Namun, yang diketahuinya khusus dari pos anggaran RSUD Bob Bazar dalam penanganan pandemi corona. \"Yang saya ketahui untuk pos anggaran di RSUD. Seperti digunakan untuk pembelian ventilator, APD,  pengadaan peralatan kelengkapan ruang isolasi,  masker, hand sanitizer, disinfektan, electrocardiograph, pasien monitor, pembelian ventilator dan hevafilter,\" kata Darmawan via pesan WhatsApp. Pihaknya juga membantah, jika ada anggaran yang digunakan untuk pemberian honorarium untuk tim. \"Karena prioritas utama anggaran ini untuk bidang kesehatan dan rumah sakit. Maka ada suplement khusus untuk petugas kesehatan. Mereka yang harus kita jaga supaya tetap semangat,\" pungkasnya. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait