SRAGI – Upaya memutus rantai penyebaran Covid 19 dengan penyemprotan saat ini memang secara masif dilakukan seluruh desa di wilayah Kecamatan Sragi. Tak hanya lingkungan desa saja yang menjadi sasaran penyemprotan cairan desinfektan ini, masyarakat yang datang dari luar daerah juga tidak luput mendapat semprotan desinfektan yang dilakukan selama satu pekan belakangan. Namun masifnya penyemprotan desinfektan dilingkungan masyarakat ini tentu saja harus diikuti dengan pengetahuan yang bijak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tidak merekomendasikan penyemprotan untuk tubuh manusia. Salah satu tenaga medis Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi dr. Rohana mengungkapkan, upaya membunuh virus Covid 19 dengan menggunakan cairan desinfektan ini memang sedang memang sedang marak dilakukan, diwilayah Kecamatan Sragi. “Proses dekonteminasi menghilangkan dan membunuh mikroorganisme virus dengan penyemprotan desinfektan ini memang sedang marak dilakukan masyarakat. Namun penyemprotan desinfektan ini harus diikuti dengan pengetahuan yang bijak,” ujarnya memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (7/4). Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Lampung ini menjelaskan, salah satu bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat cairan desinfektan yaitu diterjen pencuci pakaian. Dimana bila desinfektan tersebut digunakan pada tubuh manusia dapat menyebabkan iritasi pada kulit. “Banyak desinfektan yang dibuat dari diterjen pemutih pakaian. Dan ada juga yang disemprotkan ke tubuh manusia. Tapi yang perlu kita perhatikan dan mayarakat tahu bahan yang terkandung dalam pemutih pakaian seperti natrium hipoklorit bersifat korosif, iritasi, bahkan toksit,” tuturnya. Menurutnya anggota Ikatan Dokter Lampung Selatan ini, desinfektan yang paling aman digunakan untuk tubuh manusia yaitu terbuat dari sabun cair sehingga lebih aman utuk tubuh manusia. “Mamang desinfektan ini tidak dianjurkan untuk tubuh manusia. Tapi untuk bahan yang lebih aman dan tidak berisiko iritasi yaitu desinfektan dari cairan sabun mandi,” jelasnya. Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamata Sragi Sucipto mengaku, hingga saat sebagian besar desa masih melakukan penyemprotan desinfektan untuk warga yang baru datang dari luar daerah. “Kami juga sudah mengimbau agar desa menggunakan desinfektan dari sabun cair yang lebih aman untuk tubuh. WHO juga tidak menyarankan desinfektan untuk tubuh. Karena paling efektif mencegah Covid 19 yaitu menjaga kebersihan tubuh, cuci tangan dan gunakan masker,” tuturnya. (vid)
Gunakan Desinfektan Dengan Bijak
Rabu 08-04-2020,09:34 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :