Petani Didata Antisipasi Pademi

KALIANDA – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian saat ini tengah melakukan pendataan buruh tani dan tani penggarap, tak terkecuali di wilayah Lampung Selatan. Pedataan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid 19 terhadap perekonomian buruh tani dan tani penggarap di Lampung Selatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lampung Selatan Bibit Purwanto. Dimaan penyuluh pertanian lapangan (PPL) saat ini tengah melakukan pendataan buruh tani dan tani penggarap. “Iya saat ini PPL yang ada di setiap kecamatan sedang melakukan pendataan jumlah buruh tani dan tani penggarap di wilayah Lampung Selatan,\" ujar Bibit memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (7/4). Bibit menerangkan, pendataan buruh tani dan tani penggarap ini sebagai langkah Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid 19 terhadap perekonomian buruh tani dan tani penggarap. Bibit menuturkan, dalam situasi pandemi ini buruh tani dan tani penggarap juga merkasakan penurunan nilai tukar petani (NTP) karena penurunan daya beli akibat dampak Covid 19. “Saat ini dampaknya memang belum begitu dirasakan di Lampung Selatan. Namun data ini nantinya akan digunakan sebagai pusat data dan inforamasi, serta menjadi acuan jika ada bantuan yang akan diberkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial,” sambungnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Agus Santosa juga mengamini bahwa PPL wilayah Palas sedang melakukan pendataan buruh tani dan tani penggarap. Dinama pendataan dilakukan berkerjasama dengan pemerintah desa agar mendapatkan data yang akurat. “Iya saat ini PPL sendang melakukan pendataan, bahkan sudah ada yang disetor ke pusat. Kami juga mengharapkan memang ada bantuan untuk buruh tani dan tani penggarap, kerena dampak pandemi ini juga sudah mulai dirasakan, salah satunya terus merosotnya harga jual jagung,” paparnya. (vid)