CANDIPURO - Pemerintah Desa (Pemdes) Sinarpalembang, Kecamatan Candipuro, lagi-lagi dibuat geram. Musababnya, masih hangat dalam ingatan, persoalan Disharmonis antara Badan Permusyawarahan Desa (BPD) dan Pemdes setempat, yang berakibat tersendatnya tindak lanjut pembahasan R-APBDesa Sinarpalembang tahun anggaran 2020, beberapa waktu lalu. Kali ini, Pemdes Sinarpalembang dibuat tidak nyaman dengan adanya banner bernada provokatif yang cenderung menyudutkan Aparatur Desa setempat. Dimana, salah satu banner bernada provokatif memuat tulisan \" Desaku menangis BUMDesa gak berjalan. Air bersih gak mengalir dari rumah ke rumah\". Kemudian salah satu Poskamling di Dusun II pun kedapatan telah terpasang banner yang serupa namun dengan tulisan yang berbeda bertuliskan \"Desaku menjerit bukan menangis lagi. Jalan gak bisa dilalui mobil. Jembatan dihancurkan bukannya dibetulkan. Masyarakat dipolisikan. AS.., hanya batik mataku tertutupi. Aku masyarakat baru sadar \". Kondisi tersebut memantik reaksi warga dan salah seorang pengelola Pamsimas Desa Sinarpalembang, Suparlan, ia mengatakan, ikhwal BUMDesa Sinarpalembang tidak berjalan optimal, kondisi itu berlaku pada waktu masa jabatan aparatur desa sebelumnya. \" Bila sindiran tersebut memang benar ditujukan ke aparatur desa saat ini, ya salah. Sebab, BUMDesa Sinarpalembang tidak optimal semenjak masa jabatan aparatur desa sebelumnya,\" kata Suparlan saat memberikan keterangan kepada Radar Lamsel dikediamannya, kemarin. Kemudian ia menampik bila ada yang menyebut, air bersih di Desa Sinarpalembang tidak mengalir ke rumah-rumah warga. \" Tidak benar informasi di banner provokatif yang menyebut air bersih di desa Sinarpalembang melalui Pamsimas tidak mengalir kerumah-rumah warga, \" sangkalnya. Suparlan menjelaskan, saat ini pihaknya selaku petugas sakaligus pengelola Pamsimas di desa sudah bekerja secara maksimal. Dimana, sosialisasi terkait Pamsimas dan mekanisme pemasangan instalasi air kerumah-rumah warga gencar dilakukan. Bahkan, pihaknya memberi keringan bagi setiap warga yang bersedia, rumahnya di pasang instalasi air bersih dari Fasilitas Pamsimas yang ada. \" Terkait persoalan penyaluran air bersih melalui fasilitas Pamsimas desa ke rumah warga, kami bersama anggota lainya, secara masiv telah melalukan sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk bersedia memanfaatkan fasilitas Pamsimas di desa. Namun, dengan catatan melalui aturan yang telah di sepakati bersama, \" kata Suparlan. Sementara sambung dia, saat ini kira-kira sudah 70 Kepala Keluarga (KK) tercatat sebagai konsumen penerima manfaat Pamsimas. \" Mudah-mudahan dalam waktu dekat warga yang memanfaatkan Pamsimas sebagai salah satu peyedia kebutuhan air bersih di desa akan menyeluruh menyentuh ke setiap rumah warga,\" harapnya. Bagi warga yang belum memahami tentang Pamsimas secara utuh dan informasi seputar perkembangan pengelolaan Pamsimas, dirinya mempersilahkan warga untuk datang ke kediamanya untuk mencari tahu kebenarannya. \" Bila ada warga yang ingin mempertanyakan terkait Pamsimas, untuk lebih jelasnya silahkan datang kerumah. Agar tidak berandai-andai dan terang benderang,\" pintanya. Sementara dibagian lain, Ketua RT 8 Dusun II Timan pun dibuat kesal, penyebabnya, adanya banner bernada provokatif yang terpasang menutupi Poskamling di Dusunya tersebut, berisiko menggangu kondusifitas di desa. \" Ya, saya juga tidak tahu siapa yang berbuat ini semua. Yang sangat disayangkan, banner yang memuat informasi yang cenderung memacing emosi masyarakat itu tidak jelas ditujukan kepada siapa, \" kata dia. Kendati begitu, Timan mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada Kepala Desa setempat. \" Saya tidak ingin berpolemik, yang dapat memancing kegaduhan. Untuk itu, saya sudah laporkan kejadian ini kepada Kepala Desa, untuk di sikapi. Karena banner yang menutupi Pos Ronda ini sangat menggangu aktivitas ronda malam warga sekitar,\" ujarnya. Terpisah Kepala Desa Sinarpalembang Sukoco membenarkan peristiwa yang sedikit menggagu kenyamanan warganya tersebut. Menyikapi persolan itu, pihaknya mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian setempat. \" Ya benar, memang beberpa waktu lalu ada warga yang melaporkan kejadian itu. Hal itu sudah kami laporkan kepada Bhabinkamtibmas desa, \" ujar Sukoco saat dihubungi Radar Lamsel, kemarin. Ia pun mengatakan, prihal BUMDesa yang tidak optimal di Desa Sinarpalembang, kondisi itu diakuinya sudah berlangsung sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Desa. \" Kondisi BUMDesa yang kurang aktif itu, sudah lama terjadi, sebelum masa jabatan saya, \" kata Sukoco. Namun demikian pihaknya terus berupaya untuk mengoptimalkan keberadaan BUMDesa yang merupakan salah satu sektor pendukung Pendapatan Asli Desa (PAD) itu. \" Kami pun saat ini sedang berupaya mendorong BUMDesa untuk dapat berjalan optimal, \" ucapnya. Kemudian persoalan banner yang menyinggung keberadaan jalan dan jembatan pertanian yang rusak, pihaknya menjelaskan, kondisi kerusakan jembatan dan jalan pertanian yang menghubungkan Desa Sinarpalembang dan Karya Mulya Sari, Kecamatan Candiouro itu bukan dirusak. Melainkan sambungnya, \" jalan dan jembatan itu rusak akibat tergerus banjir beberapa bulan lalu, yang menerjang persawahan warga dan merobohkan konstruksi bangunan jembatan dan merusak jalan pertanian itu,\" tambahnya. Terkait jembatan dan jalan pertanian yang rusak akibat diterjang banjir itu sudah disampaikannya kepada Pemkab Lamsel. \" Persoalan ini sudah kami sampaikan kepada Pemkab Lamsel, beberapa bulan lalu, \" ujar Sukoco. Ia menghimbau kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentunya kebenarannya. Terlebih kata dia, banner yang memuat nada provokasi tersebut tidak jelas siapa yang memasangnya dan apa maksud dan tujuannya. \" Kami berharap, kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bijak menyikapi persoalan tersebut,\" pungkasnya. (CW2)
Banner Provokatif Usik Ketentraman Warga
Selasa 14-04-2020,08:38 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :