KABUPATEN Lampung Selatan sepertinya perlu mencontoh Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Harapan ini diungkapkan jajaran Komisi B DPRD Lampung Selatan yang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kampar pekan kemarin. Bukan tanpa alasan Lamsel perlu mencontoh Kampar. Sebab, kabupaten yang juga berada di pulau sumatera ini mampu mengembangkan program unggulan ekonomi kerakyatan yaitu Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Program integritas lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ini melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Dinas Perikanan dan Dinas Pertambangan Energi. Ada yang mengelola ternak sapi, ayam petelur, kolam lele, tumpang sari cabai merah, bawang merah, budidaya jamur tiram dan aplikasi biogas dari kotoran ternak dilahan sekitar 1.000 m2. Bahkan, dari program ini masyarakat yang notabennya rakyat Kampar dapat berpenghasilan sekitar Rp 10 – 25 juta perbulannya. Bupati Kampar Hi. Jefry Noer yang menyambut rombongan Komisi B DPRD Lampung Selatan mengungkapkan, RTMPE merupakan program unggulan Kabupaten Kampar yang menggambarkan sebuah kehidupan rumah tangga yang membutuhkan kebutuhan hidup sehari-hari. Baik itu kebutuhan pokok maupun energi. Yaitu daging sapi, daging ayam, telur, ikan lele, bawang merah, cabai, dan sayur mayur. Sedangkan dari kotorannya dikelola menjadi energi biogas untuk penerangan dan kebutuhan memasak. “Jadi terintegrasi semua. Kebutuhan pokok dan energi dikelola dilokasi ini semua,” kata Bupati Kampar di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kabupaten Kampar kepada jajaran Komisi B yang disampaikan kepada Radar Lamsel. Jajaran Komisi B DPRD Lamsel yang dipimpin Ketua Komisi B Sutan Agus Triendy juga diajak berkeliling lokasi dan praktek lapangan. Bahkan, rombongan Komisi B berkesempatan mencicipi masakan Bupati Kampar dari hasil RTMPE dan aplikasi biogas. “RTMPE patut dicontoh dan diterapkan di Lampung Selatan, kami akan segera sampaikan program yang bagus ini kepada Pemkab Lampung Selatan,” kata Sutan Agus Triendy. Politi Partai Gerindra ini juga mengungkapkan, Kabupaten Lamsel juga memiliki potensi yang tak kalah dengan Kampar. Utamanya terkait pengembangan program terintegrasi sama halnya dengan Kampar. “Kita akan sampaikan kepada pak Bupati mengenai pola integrasi program ini,” ungkap dia. Senada dengan yang disampaikan Sutan, anggota Komisi B Bowo Edy Anggoro juga menyatakan bahwa program RTMPE cocok diterapkan di Lampung Selatan. Terlebih, program RTMPE itu sejalan dengan visi – misi Bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan, M.Hum yang ingin membangun desa. “Program RTMPE ini sangat sesuai dengan visi ‘Ayo Bangun Desa’ pak Bupati Zainudin. Yaitu ekonomi kerakyatan yang langsung menyentuh masyarakat desa,” ungkap Bowo. Bahkan, Ketua DPD PKS Lamsel ini mengungkapkan RTMPE patut dicontoh dan diterapkan di Lampung Selatan. “Kita akan bicarakan dengan Pemkab. Saya sangat berharap program RTMPE ini bisa di adopsi dan diterapkan di Lampung Selatan,” ungkap dia. (*)
RTMPE Patut Dicontoh Lampung Selatan
Senin 25-04-2016,00:39 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :