PENENGAHAN – Dua warga Lampung Selatan membutuhkan uluran tangan kaum darmawan di bumi Khagom Mufakat ini. Adalah Nur Muhammad (24) warga Desa Gayam, Kecamatan Penengahan yang menderita tumor pembuluh darah dan Ngalim (52) warga Dusun VI, Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang yang menderita kanker prostat. Keduanya merupakan warga yang berlatarbelakang kesulitan ekonomi. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, Nur Muhammad telah mengidap tumor itu sejak lima tahun lalu. Berbagai upaya telah dilakukan pihak keluarga namun kondisi keuangan yang sulit membuat ia terpaksa tak menjalani perawatan intensif. “Segala upaya sudah kami lakukan untuk mengobati penyakitnya. Namun keadaan ekonomi yang kian sulit menjadi penyebab terhentinya pengobatan,” ujar Gunawan (35) kakak kandungnya. Gunawan membeberkan awal mula penyakit yang diderita adiknya tersebut. “Semacam mimisan, namun kami tidak menyangka bahwa darah yang keluar dari hidung Nur, adalah cikal bakal tumor pembuluh darah,” ungkapnya. Belakangan kondisi Nur kian memburuk. Tubuhnya ikut menyusut akibat penyakit tersebut. Namun pihak keluarga tidak langsung mengambil tindakan medis, melainkan menempuh jalur pengobatan alternatif. “Karena memang tidak memiliki biaya, kami bawa ke pengobatan alternatif,” ujar Gunawan. Sementara itu Hamidah (70) ibu dari Nur Muhammad (24) mengatakan bahwa ia tidak kuasa melihat penderitaan anaknya. “Jujur hati saya sangat sakit, jika penyakitnya bisa dipindahkan saya rela menggantikannya,” ujar Hamidah (70) dengan mata berkaca-kaca. Keadaan ini sambungnya sudah bertahun-tahun, namun hingga saat ini pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan Nur (24). “Sudah lima tahun kami rumahkan, karena tidak punya biaya untuk berobat. Sedangkan untuk makan sehari-hari saja susah,” ujar istri dari Mun’in (80) ini. Belakangan Hamidah mengaku senang karena ada beberapa anak muda yang rela memmbantu demi kesembuhan anaknya tersebut. Mereka, kata Hamidah, adalah Komunitas Anak Lampung Selatan (KALS). “Sudah sebulan terahir ada sekelompok pemuda yang ikhlas membantu demi kesembuhan anak saya,” imbuhnya. Ibu dari delapan orang anak ini mengungkapkan keinginannya untuk kembali melihat kesembuhan anak bungsunya tersebut, agar bisa kembali sehat dan menjalani hidup normal seperti remaja lainnya. “Kami tidak pernah meminta dari siapapun untuk pengobatan anak kami, namun kami tentunya senang jika ada yang ingin membantu. Harapan saya hanya satu, ingin melihat anak saya sehat kembali,” pungkasnya. Kesulitan biaya pengobatan juga tengah dialami Ngalim. Keluarganya harus pontang panting mencari biaya untuk perawatan Ngalim yang kini tengah berada di RSCM Jakarta. “Kami sudah sangat sulit. Tidak ada biaya untuk harian. Ini yang jadi masalah,” ungkap Ratno, anak Ngalim kepada awak redaksi Radar Lamsel yang datang ke Graha Pena Lamsel pekan lalu. Sementara itu, Pemimpin Redaksi Radar Lamsel Edwin Apriandi mengajak para darmawan untuk ikut berkontribusi dalam penyembuhan penyakit dua waga Lamsel yang tengah dihadapi kesulitan keuangan itu. Radar Lamsel, kata Edwin, juga siap untuk menjadi mediator para darmawan yang akan menyumbangkan sedikit rezekinya untuk masyarakat Lamsel yang membutuhkan uluran tangan. Yakni dengan cara membuka rekening amal khusus membantu masyarakat Lamsel yang tengah kesulitan dalam berjuang melawan segala macam penyakit. “Tujuannya untuk menggugah kepekaan sosial kaum darmawan untuk berbagi. Kas amal akan kita laporkan secara berkala. Mengenai mekanisme penyalurannya akan kita laporkan kepada publik,” ungkap Edwin. (ver)
Ayo! Bantu Nur dan Ngalim
Senin 09-05-2016,00:31 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :