KWT Bakauheni Bakal Topang Ekonomi Daerah

Senin 03-08-2020,09:35 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan mendukung penuh rencana pembangunan kawasan wisata terintegrasi (KWT) Bakauheni. Sebab, hal itu dianggap mampu menopang perekonomian di wilayah Bumi Khagom Mufakat ini. Berbagai usulan telah disodorkan jajaran pemkab kepada Pemprov Lampung maupun pemerintah pusat, sebagai upaya tercapainya peningkatan perekonomian. Selain membentuk BUMD, para pekerja di kawasan wisata terintegritas Bakauheni nantinya diharapkan diisi oleh masyarakat lokal. Sekkab Lamsel, Thamrin, S.Sos, MM menegaskan,berbagai masukan dan usulan itu tidak lain guna mewujudkan peningkatan perekonomian masyarakat. Sebab, rencana pembangunan kawasan tersebut bakal dimulai pada Tahun 2021 mendatang. “Pembangunan kawsan wisata terintegritas Bakauheni adalah proyek nasional (pronas) dibawah kewenangan Pemprov Lampung. Kebetulan lokasi nya di wilayah kita. Jadi sangat wajar jika kita menyampaikan usulan-usulan yang bertujuan untuk mendongkrak perekonomian kita,” ungkap Thamrin saat dikonfirmasi Radar Lamsel via telepon, Minggu (2/8) kemarin. Dia menjelaskan, keseriusan pemerintah pusat dalam rencana pembangunan kawasan wisata terintegritas Bakauheni dapat dilihat dari pihak terkait yang terus melakukan koordinasi dengan jajaran Pemkab Lamsel. Dari koordinasi itu, berbagai masukan dan usulan pemkab telah disampaikan kepada pihak yang bersangkutan. “Pak Bupati secara langsung menyampaikan berbagai usulan itu. Mulai dari permintaan tenaga kerja lokal hingga pemanfaatan BUMD yang saat ini tengah digodok. Kita ingin ada pemasukan daerah dari dampak pembangunan wisata itu,” terangnya. Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan kawasan wisata terintegritas Bakauheni akan diawali dengan pendirian monumen Krakatau yang dipusatkan di lokasi Menara Siger Bakauheni. “ Nanti selanjutnya akan dilengkapi dengan resort, hotel dan lain sebagainya. Semoga bisa segera terwujud,” tukasnya. Seperti diketahi sebelumnya, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto menerima kunjungan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Harry Muhammad Adhi Caksono di ruang kerja bupati setempat, Rabu (29/7) pekan lalu. Pertemuan itu dalam rangka tindaklanjut pengembangan kawasan wisata terintegrasi Bakakuheni, pasca kunjungan tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju bebrapa hari lalu. Dalam kunjungannya, Harry Muhammad Adhi Caksono didampingi Direktur PT. IPRO Indonesia Ferry Property Ferry Snyder, GM. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Capt. Solikin, Asisten Manager Umum, Maryati serta Humas PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Syaifullahil. Sedangkan Bupati Lampung Selatan turut didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten, Thamrin, serta beberapa pejabat utama dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Dalam sikaturahmi tersebut, Harry menjelaskan rencana kedepan yang akan segera dilakukan guna mewujudkan terlaksananya pembangunan kawasan wisata terintegrasi Bakauheni. Ia menuturkan, pihaknya akan segera merencanakan visioning dan masterplan dari rencana pengembangan. Rencana tersebut, juga sudah mendapatkan dukungan dari tiga menteri yang telah meninjau langsung ke lokasi di Menara Siger, Kecamatan Bakauheni. “Respon ketiga menteri kemarin positif. Gubernur juga mendorong setelah pertemuan itu. Rencana kedepan yang segera kita lakukan adalah visioning dan masterplan. Seperti apa gambarannya,” papar Harry dihadapan Bupati Lampung Selatan. Sementara itu, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengatakan, apa yang direncanakan oleh ASDP mengenai rencana pengembangan kawasan wisata terintegrasi Bakauheni sudah sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Pemkab Lampung Selatan. Nanang menjelaskan, Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah ada. Wilayah Bakauheni juga sudah dijadikan sebagai kawasan wisata. Sedangkan wilayah Ketapang dijadikan sebagai wilayah industri. Pada kesempatan itu, Nanang juga menjelaskan, bahwa Pemkab Lampung Selatan sedang mempersiakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang diharapkan dapat bersinergi bukan hanya untuk  pengembangan kawasan wisata terintegrasi Bakauheni. Tetapi juga terhadap potensi lain yang dapat dikembangkan dan dapat dijajaki kerjasama dengan BUMD. “Apa yang direncanakan ASDP sudah sejalan. Kita sudah punya Perda RTRW. Pemerintah daerah tentu sangat mendukung program ASDP, program provinsi dan pusat. BUMD juga sedang kita persiapka. Harapan saya, BUMD dapat bersinergi serta turut dilibatkan dalam proses pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Bakauheni,” kata Nanang. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait