NEGERIKATON - Guna meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Rejo, Kecamatan Negerikaton melakukan normalisasi tiga embung yang berada di dua Dusun di desa setempat.
Kepala Desa Tanjung Rejo Sanjaya mengatakan, pembangunan embung dilakukan untuk menjamin agar pertanian tetap berlangsung meski dalam musim kemarau.
\"Air merupakan komponen penting dalam pertanian. Oleh karena itu, kita ingin memberi jaminan agar petani bisa mendapatkan air selama musim kemarau. Sehingga pertanian bisa terus berlangsung dan produksi tidak berhenti meski sedang menghadapi musim kemarau,\" tuturnya, Selasa (27/10).
Menurut Sanjaya, normalisasi embung di dua dusun tersebut dilakukan karena 80 persen masyarakat Desa Tanjung Rejo berprofesi sebagai petani.
“Normalisasi embung yang terletak di Dusun Tanjung Rejo satu tempat dan dua tempat di Dusun Srimulyo dengan sasaran luasan tanam sekitar 300 hektare tanaman padi dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat desa yang mayoritas petani,\" jelasnya.
Dirinya mengatakan, jika manfaat dari pembangunan embung adalah bisa menambah luas tanam, menambah debit terlebih pada musim kemarau, serta membantu meningkatkan produksi.
“Potensi pertanian di Desa Tanjung Rejo sangat tinggi. Dengan jumlah luasan selama ini dapat memberikan kontribusi penyediaan pangan di Kabupaten Pesawaran,” terangnya.
Ditambahkan Sanjaya, normalisasi tiga embung yang dibiayai menggunakan dana desa tersebut perlu dilakukan, sebab fungsi dan peran keberadaanya sangat berpengaruh untuk produktifitas tanaman padi di Desa Tanjung Rejo.
“Untuk mempertahankan fungsi sawah tanam padi, maka perlu adanya ketersediaan air yang cukup, baik air hujan maupun sumber sumber air tanah. Embung kita pilih karena bisa menampung air dari berbagai sumber, dan memastikan kebutuhan petani akan tercukupi. Dan kita harapkan petani juga bisa turut menjaga maupun mengelola embung ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan para petani,” pungkasnya. (Soc)