CANDIPURO – Meski hasil produksi padi di diwilayah Candipuro terbilang meningkat, namun kondisi ini belum mampu melegakan para petani diwilayah itu. Sebab, sebagian besar menilai, harga jual gabah kering panen terbilang belum stabil bahkan cenderung menurun. Kondisi itu dikatakan oleh petani sekitar, dipengaruhi oleh terbatasnya kemampuan para pelaku usaha lokal dalam menyerap hasil produksi pertanian para petani. Salah seorang petani di Desa Titiwangi Suhud (55) mengatakan, dimasa pandemi gelobal, harga gabah kering panen (gkp) musim gadu ditingkat petani di Kecamatan Candipuro belum beranjak di kisaran Rp 4.200-4.500 perkilogram gkp. Dimana ia mengatakan harga tersebut lebih rendah dari harga umumnya yang menyentuh dikisaran Rp 4.600-4.800 perkilogram gkp. “ Ya, mas hasil panen musim gadu terbilang meningkat. Tapi sayang harga gabah basah ditingkat petani di Kecamatan Candipuro belum stabil. Dari harga biasa dimusim gadu mencapai Rp.4.600-4.800 perkilogram gkp, kini turun menjadi Rp 4.200-4.500 perkilogram gkp,” ungkap Suhud kepada Radar Lamsel, Selasa (3/11). Ia menerangkan, kondisi itu dipicu oleh rendahnya serapan para pelaku usaha lokal yang ada dalam menyerap hasil produksi petani sekitar, akibat terbatasnya kemampuan. Sementara, sokongan pelaku usaha berasal dari pulau jawa yang menjadi harapan petani sekitar tak lagi dapat diandalkan. Lantaran, dimasa pandemi gelobal saat ini, pelaku usaha dari luar daerah itu, memilih menahan diri belum ingin memulai aktivitas jual beli. “ Kemampuan pelaku usaha lokal di Kecamatan Candipuro dimasa pandemi ini untuk menyerap hasil produksi padi petani terbilang terbatas. Sedangkan, pengusaha dari pulau jawa yang selama ini menjadi andalan bagi petani belum memulai aktivitas,” terangnya. Susilo (45) petani sekitar pun megamini hal tersebut. dirinya mengatakan, Lantaran hal itu, sebagain besar petani di desanya, lebih memilih menyimpan sementara hasil produksi padi musim gadu mereka, sambil menunggu harga gabah ditingkat petani meningkat. “ Untuk sementara, para petani memilih untuk menyimpan gabah di rumah. Sambil menunggu harga yang cocok. Biasanya, memasuki bulan Desember pelaku usaha dari luar daerah sudah mulai berdatangan ke Candipuro,” kata Susilo.(sho)
Harga Belum Stabil, Petani Simpan Hasil Panen
Rabu 04-11-2020,09:22 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :