Al Miftah Kupas Peran PGHM dalam Seminar

Rabu 25-11-2020,09:40 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

MERBAU MATARAM - Yayasan Al-Miftah, Desa Baru Ranji, Kecamatan Merbau Mataram menggandeng Organisasi Persatuan Guru Honor Murni (PGHM) menggelar Seminar Pendidikan dengan tema \'Fungsi dan Peran Organisasi Persatuan Guru Honor Murni (PGHM) Dalam Perjuangan Mewujudkan Kesejahteraan Anggota Untuk Guru Profesional dan Bermartabat\'. Seminar itu berlangsung di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP-IT) Al-Miftah, dihadiri oleh Komisi III DPRD Lampung Selatan (Lamsel) Dapil IV, Supri, Ketua DPD PGHM Lampung Selatan (Lamsel), Heru Cipto Nuroso, S.Pd, Kepala Desa (Kades) Baru Ranji, Erwin, Ketua Kartecer PGHM Kecamatan Merbau Mataram, Wulandari, S.Pd, Ketua Pelaksana, Khusnul Saing, M.S serta Ketua Yayasan Al - Miftah, Ahmad Ridwan, S.Pd dan diikuti oleh Perwakilan Guru Honor yang ada di Merbau Mataram. Ketua Pelaksana, Khusnul Saing, M.S mengungkapkan, diadakannya seminar tersebut bertujuan, para guru honor yang ada di Kecamatan Merbau Mataram lebih erat dalam menjalin silaturahmi dengan organisasi PGHM Lamsel. \"Yayasan ini adalah sekolah baru yang ingin mempererat silaturahminya dengan organisasi PGHM Lampung Selatan. Karena selama ini silaturahminya masih kurang,\" Ujarnya kepada Radar Lamsel di Yayasan Al - Miftah, Desa Baru Ranji, Selasa (24/11). Sambung dia, selain mempererat tali silaturahmi, guru honor yang ada di Kecamatan Merbau Mataram sekaligus di data agar dapat tergabung dalam organisasi guru honor tersebut. \"Tujuan dari seminar ini untuk memperjuangkan guru honor yang belum dapat tunjangan dari PGHM agar dapat diakomodir oleh Ketua DPD PGHM Lampung Selatan selaku pemilik wewenang,\" Dirinya berharap aspirasi guru honor itu dapat diserap oleh anggota dewan dan Ketua Organisasi PGHM saat seminar tersebut. \"Saya harap aspirasi para guru honor ini dapat diserap dan diaspirasikan,\" Tuturnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Al - Miftah, Ahmad Ridwan, S.Pd menambahkan, jika yayasan tersebut baru berdiri satu tahun lalu yang bersifat formal dan non formal. \"SMP-IT baru satu tahun yang lalu, sedangkan Pondok Pesantren sudah enam tahun. Di Yayasan ini ada sekitar 60 santri. Harapannya dengan adanya pendidikan dari guru yang berkompeten, para santri ini bisa meraih prestasi, dari pendidikan yang berbasis keagamaan maupun umum,\" Imbuhnya. Dari hasil pantauan Radar Lamsel, kegiatan seminar di Yayasan Al-Miftah tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker serta menyediakan tempat cuci tangan. Selain itu, perwakilan guru honor yang hadir juga mendapatkan sertifikat.(rif)

Tags :
Kategori :

Terkait