GEDONGTATAAN - Kunjungan kerja (Kunker) DPRD Pesawaran kembali diwarnai dengan absennya salah satu anggota DPRD yang meninggalkan rombongan lebih awal. Jadwal Kunker yang seyogyanya berakhir pada Kamis 26 November 2020 tersebut, justru ditinggalkan sehari sebelumnya.
Bahkan, Yusak yang menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD sekaligus Ketua Tim Pemenangan pasangan Dendi Ramadhona - Marzuki (Dermawan) ini terlihat menjadi satu-satunya anggota fraksi di DPRD Pesawaran yang menghadiri acara debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran di Graha Adora pada Rabu, (25/11) malam.
Namun, saat ditemui usai menghadiri acara tersebut, Yusak membantah jika ia telah meninggalkan kewajibanya sebagai anggota DPRD. Sebab, menurutnya semua kegiatan dalam Kunker tersebut telah selesai ia dilaksanakan.
\"Semua Kunker saya lakukan, ada bukti fotonya. Saya checkout jam 16.30, sampai sini jam 19.30 dan langsung kesini (Graha Adora),\" ujar Yusak.
Bahkan, Yusak mengatakan jika nantinya setelah dihitung terdapat kerugian negara akibat kepulangnya tersebut ia menyatakan siap untuk mengebalikanya.
\"Besok (Kamis) gak ada jadwal lagi, Jam 06.00 semuanya pulang. Checkout semuanya sudah beres, semua kegiatan sudah saya lakukan. Hotel, semuanya tidak ada yang dirugikan,\" akunya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Pesawaran, Dahlan saat dihubungi mengatakan bahwa memang para anggota DPRD saat ini telah melakukan Kunker ke DPRD Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Kunjungan itu dijadwalkan pada Senin 23 November hingga Kamis 26 November 2020.
Namun, saat ditanya terkait kepulangan Yusak pada sehari sebelumnya, Dahlan tidak mengetahuinya. Sebab, ia bukan bertugas sebagai pendamping dari Komisi I dan menurutnya seluruh rombongan telah meninggalkan hotel pada Kamis pukul 07.30.
\"Ini masih dalam diperjalanan, suaranya terputus-putus. Silahkan WA (pesan Whatshapp) saja,\" kata Dahlan saat dihubungi pada pukul 10.46 Wib.
Sedangkan untuk kamar hotel dalam Kunker itu, menurut Dahlan semua anggota DPRD diberikan fasilitas masing-masing satu kamar dan itu menurutnya dikelola oleh pihak ketiga. Sementara untuk armada transportasi sendiri rombongan anggota DPRD menggunakan mobil bus.
\"Ya tetap dibayar semua, terhitung tiga malam,\" singkatnya. (rus)