SIDOMULYO – Desa Kota Dalam, Kecamatan Sidomulyo, rencananya akan di plot sebagai desa percontohan kampung pengembangan obyek wisata berbasis agro oleh pemerintah. Kepala UPT DPTH Kecamatan Sidomulyo Didik Deky Setiawan mengatakan, mengingat letak geografis Desa Kota Dalam dekat dengan pintu exit tol, merupakan salah satu pertimbangan bagi instansi pertanian setempat, untuk merekomendasikan desa tersebut sebagai ikon, guna program pengembagan obyek wisata berbasis agro. “ Mengapa Desa Kota Dalam yang rencananya akan direkomendasikan, sebab, letaknya strategis dekat pintu exit tol Sidomulyo. Sehingga, diharapkan mampu menarik minat para pengguna jalan untuk sekedar singgah ataupun berkunjung. Selain itu, tanah di desa tersebut pun subur dan potensi desa yang kaya akan perkebunan rakyat itu pun cocok bila dijadikan lokasi obyek wisata berbasis agro. Rencana kami bersama Dinas Pertanian Lamsel, akan melakukan survei di desa itu,” ungkapnya kepada Radar Lamsel, Minggu (13/12). Sebenarnya sambung Didik Deky Setiawan, Kecamatan Sidomulyo sendiri sebelumnya, sudah ada beberapa desa yang menjadi ikon agrowisata buah jeruk. Namun kata dia, berkaca dari progres pencapaian dari sisi ekonomi pendapatan masyarakat, program tersebut belum dapat berbicara banyak ditingkat pendapatan utama masyarakat. “ Sebab, desa agrowisata buah-buahan jeruk sifatnya masih musiman. Jadi peluang usaha yang tercipta belum mampu dijadikan objek utama pendapatan bagi masyarakat,” terangnya. Namun menurut dia, melalui program pengembangan Kampung obyek wisata berbasis agro, yang rencana nanti akan digulirkan oleh pemerintah pusat yang sedang diupayakan itu, bukan hanya berfokus mengenai pengembangan desa agrowisata buah-buahan saja. Lebih dari itu ujarnya, pemerintah akan secara umum menggali potensi mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM), hingga potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, dimana kemudian, keberadaan kampung buah kelengkeng yang sedang diupayakan tersebut, kedepan akan di padukan. “ Rencananya, melalui program pengembangan kampung agrowisata buah-buahan ini, pemerintah akan menyajikan sebuah desa percontohan sebagai obyek agrowisata yang lebih atarktif dan menarik bagi pengujung. Dengan banyaknya pengunjung nanti, secara perlahan mampu mebuka peluang usaha di desa tersebut,” ujarnya. Ia mengatakan, bila program pengembangan kapung agrowisata buah-buahan itu berjalan, diharapkan mampu menarik minat bagi desa-desa lainya di wilayah kerjanya. “ Rencananya, 20 hektar lahan sebagai lokasi program pengembangan kampung agrowisata yakni Desa Kota Dalam, akan mendapat bantuan bibit tanaman buah kelengkeng dari pemerintah,” kata dia. Dibagian lain, dirinya mengatakan, menghadapi Masa Tanam (MT) musim rendengan tahun ini, pihaknya mengklime dari luas lahan 2000 hekar lebih lahan pertanian padi diwilayah kerjanya, terdapat 200 hetar lahan sudah ditanami. Hal tersebut berlaku, selain pasokan air tanah mencukupi karena ditopang curah hujan yang memadai kata dia, juga didukung bantuan distribusi bibit bantuan oleh pemerintah. “ Dibulan Desember ini, tercatat 200 hektar lahan sudah ternami padi. jadwal tanam ini sedikit maju dari jadwal yakni bulan Januari. Ini dipicu, selain pasokan air cukup juga dibantu distribusi bibit padi bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.(sho)
Kotadalam Diproyeksi jadi Desa Agrowisata
Senin 14-12-2020,08:55 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :