Nyawa Hilang Dulu, Koordinasi Kemudian

Senin 18-01-2021,10:15 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA - Dalam dua pekan terakhir, ada dua pengendara motor yang meninggal dunia ditimpa pohon tumbang. Secara tidak langsung, kedua peristiwa itu bisa saja menjadi momok tersendiri bagi masyarakat yang khawatir mengalami kejadian serupa. Sampai saat ini belum ada pergerakan dari dinas dan instansi terkait dalam menangani pohon-pohon yang rawan tumbang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan mengaku telah berkoordinasi dengan BPBD, Sat Pol PP, Dishub, dan Sat Lantas Polres Lamsel. \"Jumat lalu kita bahas penanganannya,\" kata Kepala DLH Kabupaten Lampung Selatan, Feri Bastian, kepada Radar Lamsel, Minggu (17/1/2021). Menurut dia, koordinasi antar dinas dan instansi terkait penanganan pohon tumbang sudah diatur dalam Perbup (Peraturan Bupati). Tetapi sayang, saat itu Feri belum bisa menunjukkan isi Perbup-nya karena di saat bersamaan dia menghadap Nanang Ermanto. \"Belum ke kantor, lagi dipanggil Pak Bupati. Yaudah Senin saja, ya,\" katanya. Kasat Lantas Polres Lamsel, AKP. Edwin W.D. Putra, S.IK membenarkan jika jajarannya telah ditemui DLH untuk membahas pohon tumbang. Rapat bersama dengan satuan kerja (satker) Pemda Lampung Selatan itu rencananya digelar pada Rabu (20/1/2021). \"Sudah disambangi. Tadinya Jumat, tapi diundur pekan depan. Kata mereka (rapat) Rabu besok,\" katanya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Selatan mau tidak mau wajib mengurus persoalan pohon yang rawan tumbang. Terutama di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Langkah ini dilakukan menyusul keterangan BPBD Kabupaten Lampung Selatan yang menyebut pohon tumbang tidak masuk kategori bencana alam. DLH sendiri sejatinya sudah mengutarakan bahwa urusan pohon di Jalinsum merupakan wewenang mereka. Hanya saja perawatan tidak bisa dilakukan karena nihilnya anggaran.   Sebelumnya, momok pohon tumbang menelan korban semakin menghawatirkan di kabupaten ini. Hingga pertengahan Januari 2021, pohon tumbang telah merenggut dua nyawa. 6 Januari lalu pemotor tewas akibat tertimpa pohon di Jalinsum dekat SMPN 2 Kalianda. Kemarin, pemotor kembali kehilangan nyawa usai dihantam pohon akasia yang tumbang di jalan poros Desa Way Gelam, Kecamatan Candipuro. Pemotor warga Dusun II, Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro Yusuf (45) berpulang. Korban sempat kritis dan diboyong menggunakan ambulance, namun nyawanya tak tertolong. Berita duka tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Sidoasri, Samsul H Suhartono kepada Radar Lamsel, saat dirinya menerima informasi dari keluarga korban yang berada di RSUD Bob Bazar, bahwa korban telah meninggal sekitar pukul 14. 35 WIB, kemarin. Usai menerima kabar itu, Ketua Apdesi Candipuro ini langsung mengkoordinir warga sekitar untuk membantu keluarga korban menyiapkan keperluan pemakaman dan sebagainya. “ Ya, saat ini kami bersama warga sedang membantu pihak keluarga korban di rumah duka. Mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut kedatangan janazah dari rumah sakit, sekaligus mengurus pemakamannya,” katanya. Berkaca dari peristiwa itu, Kepala Desa Sidoasri itu, mengimbau kepada segenap warga untuk selalu waspada dalam berkendara. Sebab kata dia musibah bisa datang tanpa diduga. Ia berharap, kepada instansi terkait sekiranya dapat membabat pohon disisi jalan yang dinilai membahayakan, guna mencegah peristiwa memilukan tersebut terulang kembali. “ Atas kejadian ini kami atas nama aparatur desa tentunya turut berduka. Kami berharap kepada instansi terkait untuk dapat membabat pohon dipinggir jalan poros ini, yang sekiranya membahayakan. Untuk mengantisipasi peristiwa serupa terulang lagi,” harapnya. Diketahui, pemotor warga Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro itu, sempat dilarikan ke rumah sakit akibat luka cukup serius dibagian kepalanya. Insiden tragis itu terjadi saat korban melintas di Jalan poros penghubung antar Kecamatan Sidomulyo-Candipuro, di Dusun I, Desa Waygelam, pada Kamis 14 januari 2021, sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut Sekdes Waygelam Suwarno, yang kala itu dirinya berada di lokasi kejadian, ia menerangkan, bahwa peristiwa bermula saat Yusuf (45) (Korban), mengendarai sepeda motornya merek Honda PCX warna hitam tidak berplat. Diketahui korban merupakan warga Desa Sidoasri, ketika korban melintasi jalan poros di Dusun I, Desa Waygelam, kecamatan setempat, dari arah Sidomulyo hendak menuju ke arah Kecamatan Candipuro. Setibanya, dijalan poros Dusun I, Desa Waygelam, tiba-tiba pohon Akasia berukuran besar yang berada di sisi kiri jalan, roboh dan menimpa korban. “ Korban terjatuh dari motornya karena tertimpa pohon. Sementara, motornya milik korban melaju ke arah depan sejauh 50 meter,” ungkapnya. Warga sekitar kala itu, yang melihat peristiwa tersebut, lantas membantu korban mengeluarkan korban dari tertimpa pohon. Setelahnya, korban langsung di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Pihaknya langsung menghubungi polisi dan pihak Puskesmas setempat. tidak berselang lama petugas Puskesmas bersama polisi datang dengan membawa Ambulance. “ Dilokasi, polisi langsung mengatur lalu lintas. Sementara, pihak Puskesmas langsung mengevakuasi korban ke ambaulance, untuk membawa korban ke RSUD Bob Bazar Kalianda, guna mendapat perawatan medis,” terangnya. Ia mengatakan, kondisi korban saat dievakuasi ke ambulance oleh petugas Puskesmas, korban sudah dalam kondisi keritis. “ Sebab, mengalami pendarahan hebat di bagian kepala,” kata Sekdes Waygelam Suwarno. Menurut data yang berhasil diterima oleh Radar Lamsel, dari salah seorang perawat Puskesmas Candipuro Agung. Korban mengalami luka sobek dan pendarahan yang cukup parah dibagian kepala. Mulut dan hidung korban mengalami pendarahan, ketika dievakuasi dari TKP hendak dibawa menuju RSUD Bob Bazar Kalianda. “ Korban saat kami evakuasi dari TKP, untuk dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulance, korban sudah dalam kondisi luka parah mengeluarkan darah di bagian kepala, mulut dan hidung,” kata perawat Puskesmas Candipuro itu. (rnd)

Tags :
Kategori :

Terkait