Meski Diterpa Pandemi Covid-19, BUMD Pesawaran Tetap Survive

Selasa 02-02-2021,09:21 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

GEDONGTATAAN - Meskipun baru bediri sekitar dua tahun ini, pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Pesawaran menunjukan trend benefit oriented dengan benefit sekitar Rp 105 juta.
\"Secara global, scame bisnis berjalan dengan baik dan pemanfaatan anggaran sudah sesuai penggunaannya. Memang diawal penyertaan modal kita, selain membeli aset, juga operasional karena belum ada laba sehingga masih menggunakan penyertaan modal dulu. Saat ini kita fokus di bidang pertanian, agribisnis, dan agro industri,\" ujar Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, pekan lalu.
Ditanya apakah ada penambahan penyertaan modal pada tahun anggaran 2021 ini? Dendi mengaku untuk saat ini belum dapat memastikan apakah ada penyertaan modal. Pasalnya BUMD bergerak di bidang agribisnis ada beberapa yang tidak memerlukan modal awal.
\"Memang walaupun modal bukan segalanya, tapi salah satu idikator penentu kesuksesan usaha,\" jelasnya.
Ditambahkan Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Daerah Merni Litayanthi bahwa Perusahaan Daerah Aneka Usaha Wiralaba, baru berdiri sekitar 2018 silam. Dimana selain tren komodoti Pesawaran yakni coklat yang menjadi salah satu usaha yang dikembangkan, juga memiliki jenis usaja lainnya. Dimana, dari RUPS beberapa waktu lalu BUMD Aneka Usaha Waralaba telah meraih benefit sekitar Rp 105 juta.
\"Alhamdulillah, BUMD kita sudah survive (bertahan,red) meskipun saat ini diterpa pandemi covid-19. Penyertaan modal di awal pembentukan BUMD sekitar satu milyar rupiah diperuntukan pembelian aset, bahan baku, operasional dan perputaran bisnis,\" terangnya.
Bahkan, lanjut Merni, kedepan BUMD yang berkantor di lokasi Hortipark Desa Negerisakti ini juga akan memberikan hasanah yang bernuansa edukasi. Dimana di lokasi tersebut saat ini selain sudah ada pabrik pengolahan coklat, akan dilengkapi tanaman coklat. Sehingga dapat dijadikan edukasi masyarakat mulai dari penanaman, pengolahan bahan setengah jadi hingga berbentuk produk.
\"Kedepan akan dibangun cafe, tapi bukan cafe umum, melainkan tempat edukasi bagi masyarakat untuk belajar mulai dari penanaman kakao, proses fermentasi, hingga menjadi produk berupa coklat, tepung dan minuman. Sehingga masyarakat dapat belajar langsung dan sekaligus menikmati minuman coklat dicafe tersebut,\" tandasnya. (rus/esn)
Tags :
Kategori :

Terkait