Beasiswa Prodi Bahasa Lampung Dilakukan Pemkab?

Kamis 25-02-2021,09:35 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Sulpakar: Baru Rencana

Muncul Rencana Beasiswa Prodi Bahasa Lampung Juga dilakukan Pemda Kabupaten/kota   Beasiswa Program Studi Bahasa Lampung yang direncanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung ternyata cukup di antisipasi Pemda Kabupaten/kota.   Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Sulpakar mengatakan pembukaan prodi bahasa Lampung sudah lama di tunggu, dan langkah konkret untuk mengatasi semakin terkikis dan punahnya bahasa dan aksara Lampung. Karena suku di Indonesia tidak punya aksara, tapi Lampung punya. Artinya potensinya luar biasa.   \"Maka dengan keluarnya surat Dirjen Dikti soal Pembukaan prody bahasa Lampung maka pemprov Lampung melakukan pembahasan dengan kabupaten/kota. Hal ini perlu dilakukan karena ini merupakan hal pertama mengenai pembukaan prodi untuk S-1. Kita akan lihat minat anak-anak kita, kita akan dorong. Maka untuk mendorong minat anak-anak kita, perlu dukungan pemerintah setempat. Terlebih kalau kita ingin memberikan beasiswa khusus bagi anak-anak kita yang diterima,\" jelas Sulpakar Rabu (24/2).   Untuk tahun ini, masih kata Sulpakar, FKIP buka 70 orang mahasiswa, karena keterbatasan daya tampung, tenaga pendidik dan lain-lain. Menurut nya, saat rapat bersama FKIP ada gagasan dari kabupaten/kota untuk memberikan beasiswa yang diperuntukkan nanti sebagai tenaga pendidik SD, SMP, SMA/SMK di kabupaten/kota tersebut.   \"Didalam rapat dibahas bahwa untuk SMP merupakan kewenangan kabupaten/kota. Maka melalui kepala dinasnya insyaallah bersedia memberikan beasiswa. Tapi ini perlu disampaikan ke Bupati/Walikota masing-masing dan perlu dibahas di DPRD dan dimasukan saat APBDP. Nah, atas dasar wacana ini, muncul lah dalam rapat bahwa kabupaten/kota minimal 3 orang mahasiswa yang dibiayai. Artinya 3 dikali 15 (kabupaten/kota), ada 45 siswa. Dan sisanya berarti 25 mahasiswa yang menjadi kewajiban dan kewenangan Pemprov Lampung,\" lanjutnya.   Namun, Itupun menunggu pengajuan, karena dana belum tersedia saat ini. Tapi menurutnya bisa di lakukan karena saya melihat sisi manfaat, pengembangan budaya kedepan, maka Sulpakar menyebut Pemprov tidak keberatan memberikan beasiswa kepada 25 mahasiswa ini.   \"Kami juga masih melakukan koordinasi dengan Unila terkait penerimaan mahasiswa, karena tentunya jika jika pemerintah memberikan beasiswa, maka mekanisme Penerimaan mungkin pemerintah daerah ada andilnya,\" lanjutnya.   Misalnya, mungkin memilih murid yang miskin namun berprestasi, bakat minat pada budaya cukup tinggi, dan setelah selesai mengabdikan ke Pemda yang membiayai. MoU ini yang harus di susun antara MoU Pemprov Lampung ke Unila dan Pemprov Lampung ke kabupaten/kota.   \"Jadi beasiswa ini baru rencana, setelah tersusun, mahasiswa nya mau, Pemprov Lampung sepakat dengan alur pelaksanaan Unila maka kita akan menyusun format MoU. Namun, harapannya setelah ada jurusan pendidikan bahasa Lampung ini bisa mempertahankan dan lestarikan budaya Lampung. Karena lambat laun, bahasa Lampung, aksara Lampung peminatnya semakin sedikit. Apalagi bahasa bisa hilang karena pernikahan, misal nya,\" lanjutnya.   Selain itu, dengan adanya pembukaan prodi baru ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan guru bahasa Lampung di Lampung. Mengingat, saat ini baik di SD, SMP, SMA/SMK Sudah ada muatan lokal. Hanya sekarang pelaksanaannya memanfaatkan teman-teman dulu lulusan D3 bahasa Lampung saat ada kerjasama Kanwil dan Unila.   \"Kami juga memanfaatkan potensi tenaga pengajar yang ingin mengajar dengan memanfaatkan hanya bisa bahasa Lampung, bisa aksara Lampung bukan pendidikan. Nah jadi harapan nya, dengan pembukaan prodi bahasa Lampung ini, maka 5 tahun kedepan kita sudah punya sarjana. Nah inilah yang akan diharapkan jadi tenaga pendidik kita, dan jika ini terus terisi maka 17 ribu lebih guru bahasa Lampung yang diharapkan bisa dipenuhi,\" tandasnya. (rnn)
Tags :
Kategori :

Terkait