PALAS – Banjir yang masih terjadi areal persawahan Desa Bandan Hurip dan Pulau Tengah. Menyebabkan ratusa hektar lahan terlabat tanam. Untuk di wilayah Pulau Tengah saja sampai saat ini masih tersisa 60 hektar lahan yang belum melakukan penanaman. Sementara di Desa Bandan Hurip mencapai 200 hektar. Plt. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan mengatakan dari data stastistik terakhir luas lahan persawahan wilayah Palas mencapai 6.635. dan telah tertaman sekitar 5.300 hektar. “Sampai saat ini masih ada sekitar 260 hektar yang belum melakukan penanaman. Akibat terdampak banjir sejak januari lalu,” ujar Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (1/3). Tarmijan mengungkapkan, lahan yang selalu terlabat tanam setiap musim rendeng itu berada di Desa Bandan Hurip mencapai 200 hektar, dan di Desa Pulau Tengah mencapai 60 hektar. Sampai saat ini lahan tersebut masih terndam banjir. “Sebagian besar masih terendam, di Desa Bandan Hurip salah satunya masih ada sekitar 100 hektar lahan yang masih terendam banjir. 60 hektar di Pulau tengah juga masih terendam,” ungkapnya. Tarmijan menjelaskan, untuk lahan persawahan di dua desa tersebut biasanya akan memasuki masa tanam di bulan Maret dan April. Saat ini pihaknya juga sudah mengimbau petani untuk melakukan penebaran benih. Untuk mengejar keterlabatan masa tanam, lahan tersebut akan ditamami varietas padi umur pendek. “Siklusnya memang seperti itu kalau di musim rendeng, kerena dampah bajir. Saat ini petani juga sudah menebar benih, kemungkinan masa tanam masuk diakhir Maret hingga April, dengan memakia varietas padi umur pendek,” pungkasnya. (vid)
Sebab Banjir, Ratusan Hektar Terlambat Tanam
Selasa 02-03-2021,10:01 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :