RAJABASA - Jalan poros yang rusak parah di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, kondisi badan jalan yang rusak semakin menjadi-jadi. Apalagi kerusakan di badan jalan provinsi yang disebabkan abrasi itu sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Namun sampai saat ini, belum ada tanda-tanda perbaikan. Hal itu berbanding terbalik dengan kehendak warga yang menginginkan perbaikan. Jika kerusakan itu dibiarkan saja, tidak menutup kemungkinan abrasi yang terus menerus terjadi semakin mengikis tanah, dan menimbulkan keretakan di aspal. “Kalau (jalan) itu putus, kita yang di sini (Kecamatan Rajabasa) bisa repot semua,” kata Imron (34), kepada Radar Lamsel. Riski (32), warga Desa Kunjir, menilai jalan tersebut sudah layak diperbaiki. Jika dibiarkan saja, dia khawatir terjadi kerusakan yang lebih parah sehingga merugikan banyak orang. Sebab, jalan itu merupakan akses paling dekat bagi warga Kecamatan Rajabasa untuk bepergian ke Kecamatan Kalianda. “Mungkin nunggu bubar dulu baru dibenerin. Kalau gitu kami yang repot, masa mau ke Kalianda harus muter ke Penengahan dulu,” katanya. Pantauan Radar Lamsel, Selasa (2/3/2021), abrasi laut di sekitar Pantai Pemayangan itu hampir memakan setengah badan jalan. Warga memberi pembatas berupa tiang yang dicor sebagai tanda bagian jalan rusak. Langkah ini dilakukan agar kendaraan tidak jatuh ke bibir pantai. Sebab, jarak antara aspal dengan bibir pantai lumayan tinggi, sekitar 2,5 meter. Jika ada kendaraan yang terperosok, kemungkinan bakal mengalami luka yang cukup serius. Pada Januari 2021 lalu, UPT PKB Kalianda menyatakan bahwa perbaikan jalan itu direncanakan tahun ini. Menurut informasi, perbaikan jalan itu akan ditangani oleh Balai Sumber Daya Air pada kegiatan abrasi pantai, yang kegiatannya diperkirakan berjalan di tahun 2021 ini. Namun belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi waktu, serta kapan pelaksanaannya. (rnd)
Jalan Rusak ’berisi’ Harapan Warga
Rabu 03-03-2021,09:35 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :