Nanang Dipuji Profesor Unila

KALIANDA – Sebab kreatifitasnya mengubah lahan tidur menjadi kebun edukasi. Bupati Lampung Selatan dipuji oleh Profesor Universitas Lampung. Tak tanggung-tanggung, pujian itu diterima Nanang dari Wakil Rektor (Warek) Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Asep Sukoha, M.Kes, saat berkeliling melihat indahnya kebun edukasi. Buah karya pemerintahan Nanang Ermanto, memimpin Lampung Selatan. Prof. Dr. Asep Sukoha memberikan apresiasi kepada Bupati Lamsel Nanang Ermanto dengan inovasinya yang merubah lahan tidur menjadi lahan produktif dan edukatif. “Saya ucapkan selamat dan mengapresiasi kinerja pak bupati Lamsel yang telah merubah paradigmanya, dimana lahan tidur ini menjadi lahan yang lebih produktif,” ujar Asep Sukoha, Senin (8/3). Salah satu Warek di Universitas kenamaan provinsi ini menilai apa yang dilakukan Politisi PDI Perjuangan itu bernilai amat tinggi di matanya. “Jadi itu suatu nilai yang menurut saya tinggi sekali,” Ucapnya bersama tim produksi film Unila saat melihatkebun edukasi di Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, kemarin. Nanang Ermanto menjelaskan gagasan pembuatan kebun edukasi yang dibangun pada lahan tidur seluas 2 hektar lebih, dilakukan tanpa menggunakan APBD Lamsel melainkan dengan swadaya gotong-royong kepala OPD, Masyakarat dan para pelaku usaha. “Ini kita garap sejak Maret lalu dengan kebersamaan dan kegotong-royongan para Kepala OPD. Kita tanamkan kebersamaan untuk kita semua. Di bawah sana ada juga kolam ikan. Pada sisi kiri kita tanami berbagai macam sayuran serta kebon toga. Sayuran dan kebun toga juga menjadi percontohan untuk ibu-ibu PKK,” jelas Nanang. Orang nomor wahid di kabupaten ini mempersilakan jika mahasiswa Unila serta siswa/siswi sekolah lainnya untuk memanfaatkan kebun edukasi tersebut dalam agenda edukasi. Sebab Nanang menegaskan bahwa keberadaan kebun edukasi itu terbuka untuk masyarakat umum. “Kebun ini untuk masyarakat umum, untuk edukasi pendidikan siswa/siswi sekolah. jika UNILA ingin melakukan kemah dan edukasi silahkan saja berkunjung kemari,” Pungkasnya. (red)