TANJUNGBINTANG – Program Bantuan Pokok Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Tanjungbintang mulai dikeluhkan para Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya, selain faktor keterlambat waktu penyaluran, buruknya kualitas komoditi sembako juga menjadi salah satu pemicunya. Meskipun pihak CV. Dwi Karya selaku suplayer BPNT di Kecamatan itu sudah menjanjikan akan mengganti komoditi sembako yang rusak, namun faktanya para KPM masih saja sering menerima sembako yang rusak, terutama buah dan sayur yang sudah tak layak konsumsi. “Buah atau sayur nya nggak menentu, kalau jeruk itu sering busuk, apalagi yang ngambilnya belakangan. Tapi ya kita terima saja apa yang sudah diberikan e-warung,” ungkap Fatimah, salah satu KPM BPNT di Kecamatan Tanjung Bintang kepada Radar Lamsel, Sabtu (13/3) pekan lalu. Dalam setiap bulan nya, KPM di Kecamatan Tanjung Bintang menerima bantuan komoditi sembako berupa 10 kilogram beras, satu kilogram sayur, setengah kilogram buah, seperempat kacang hijau, 14 butir telur dan satu ekor ayam potong. “Kalau nerima barang yang kurang dari ketetapan jumlahnya kayanya nggak pernah, cuma paling ya busuk itu tadi, terutama buah dan sayur,” imbuhnya. Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada pihak suplayer untuk menyortir dengan baik komoditi sembako, terutama terhadap sembako yang mudah rusak sebelum diantarkan ke setiap e-warung. “Maunya ya di cek lagi gitu mas ada yang busuk apa enggak, supaya kita juga nggak kecewa. Kita kan taunya tinggal nerima aja, apa yang dikasih sama e-warung ya itu yang kita dapat,” pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan, pihak suplayer belum bisa dimintai keterangan terkait persoalan tersebut. (rif)
Kualitas Buruk BPNT Dikeluhkan KPM
Senin 15-03-2021,09:28 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :