Pemprov Lampung Launching Smart Village Desa Hanura

Jumat 26-03-2021,09:10 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

TELUK PANDAN - Pemerintah Provinsi Lampung melaunching smart village dan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat yang dipusatkan di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Kamis (25/3)
Acara launching tersebut dihadiri jajaran dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dimana kedatangan tim dari dua kementerian sekitar jam 9:30 wib disambut langsung oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi didampingi Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dan Bupati Pringsewu Sujadi beserta instansi terkait.
Diketahui sejumlah pejabat kementerian yang hadir yakni Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kemendagri Suhajar Diantoro;Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Helmiati;
Inspektur Jendral Kemendes, Ekatmawati; Staf ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Pengembangan Jaringan, Apep Fajar Kurniawan;  Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Suprapedi.
Sebelum launching, rombongan Kemendagri dan Kemendes bersama Gubernur dan Bupati Pesawaran meninjau standar UP2K, Pelayanan KTP Elektronik, baik dari kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Lampung Selatan dan kabupaten lain. Dimana pada launching smart village Desa Hanura menyajikan pengembangan data berbasis IT berdasarkan KTP elektronik;
Desa Pulau Kencana Tulang Bawang Barat smart village bank data yang dihimpun dari pendataan secara mandiri
Desa Podomoro, Pringsewu Pelaksanaan pemungutan suara pilkakon dengan sistem e-vooting.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi beserta Kementerian Dalam Negeri untuk membangun Indonesia dari desa.
\"Di Lampung terdapat  2.435 desa yang tersebar. Saya meminta kepada Kemendagri dan Kemendes untuk bersama sama membangun Indonesia dari Desa. Saya sangat berharap kepada Kemendes agar kampung ada percepatan dan pertimbangan khusus bagi desa yang berada di kawasan,\" ungkap Arinal Djunaidi,Kamis (25/3).
Dikatakan, Lampung saat ini tidak terdengar masalah terkait banjir maupun longsor karena posisi hutannya masih bagus dan terjaga. Namun kalau ada desa berada di kawasan hutan, akan menghawatirkan Lampung kedepannya.
Menurut Arinal, program smart village sama artinya dengan desa cerdas. Tetapi kecerdasan yang dimaksud berbasis digital yang fokus di desa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Yang teringrasi mulai dari desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi dan pusat
\"Saya berharap tidak hanya Pesawaran, karena Pesawaran akan menjadi kebanggaan tingkat nasional. Saya minta secepatnya kabupaten lainnya seperti Lampung Selatan, Tanggamus, Pesisir Barat menjadi destinasi wisata nasional yang menjadi wilayah wisata kebanggaan di tingkat nasional. Semua fasilitas infrastruktur kita siapkan untuk mendukung hal tersebut,\" tegasnya.
Selain itu Arinal Djunaidi menambahkan bahwa optimalisasi potensi desa menjadi tujuan program smart village selain pemberdayaan, pelayanan publik dan lainnya.
\"Kita  menjadi provinsi yang diperhitungkan di kanca nasional. Kita masuk dalam urutan 10 besar dalam bidang apapun, baik itu pertanian dan bidang lainnya,\" tandasnya.
Diketahui dari 2.435 desa di Provinsi Lampung sebanyak  780 desa yang sudah menerapkan smart village dan 130 desa yang ditetapkan prioritas di Provinsi Lampung untuk smart village. (esn)
Tags :
Kategori :

Terkait