WAY PANJI - Pemerintah Kecamatan Waypanji, monitoring harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani di wilayah kerjanya, Selasa (20/4). Langkah tersebut, menyusul keluhan petani diwayah kerjanya, belakangan mengeluhkan harga GKP di tingkat petani tak kunjung stabil, yang belum beranjak dan masih bertengger di kisaran Rp 36.000-37.000 perkilogramnya. Camat Waypanji Isro Abdi, SE, mengatakan, monitoring harga GKP di tingakat petani oleh jajaranya di lakukan hingga ke seluruh pelosok dusun di Kecamatan Waypanji. \" Upaya monitoring harga GKP sampai ke rumah warga ini, guna memantau perkembangan harga GKP di tingkat petani. Dimana belakangan, petani di Waypanji mengeluhkan harga GKP ditingkat petani yang mereka anggap belum ideal,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Selasa (20/4). Ia mengatakan, hasil pemantauan terkini, harga GKP ditingkat petani khususnya GKP jenis Ciherang di Kecamatan Waypanji, meski tidak mengalami kenaikan harga secara signifikan. Namun, belakangan perlahan naik. Sementara, harga GKP jenis padi bulat atau muncul belum bergeser, masih di kisaran Rp 36 ribu perkilogramnya. \" Sebelumnya, harga GKP jenis ciherang di tingkat petani, masih di kisaran Rp 37 ribu perkilogram. Tapi sekarang berangsur membaik, menjadi Rp 37.500 perkilogramnya. Tidak menutup kemungkinan tren kenaikan harga masih terus terjadi hingga masa panen selesai,\" katanya. Hal senada juga di ungkapkan oleh petani padi di Desa Sidoreno Masrukin (50). Ia berharap, kenaikan harga GKP secara berangsur naik. \" Pinginnya petani, ya harga gabah basah Ciherang terus naik, sampai panen selesai. Sehingga, kami petani bisa semangat menggarap lahan kembali,\" pungkasnya.(sho)
Harga GKP Naik
Rabu 21-04-2021,09:17 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :