NATAR - Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kecamatan Natar dinilai kurang mengakomodir siswa yang berada jauh dari sekolah negeri, alhasil banyak siswa yang terpaksa memilih sekolah swasta meskipun kualitasnya kurang baik dan biayanya cukup tinggi. Anggota DPRD Lamsel Supri menilai ada yang perlu diperbaiki dari sistim zonasi PPDB itu, sebab banyak sekali orang tua murid yang mengeluhkan hal itu kepada dirinya. \"Saat saya reses di Desa Sidosari, mayoritas warga mengeluhkan sistim zonasi itu. Karena banyak siswa yang akhirnya tidak masuk sekolah negeri,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Rabu (21/4). Politisi Nasdem itu berharap ada perbaikan ditingkat lokal, untuk memecahkan persoalan zonasi itu. \"Disekitaran Desa Sidosari ini ada SMPN 3 Natar, tetapi jaraknya cukup jauh jadi terkadang kuota untuk jarak rumah tidak terpenuhi, sementara jalur prestasi juga tidak begitu baik. Akhirnya tidak bisa masuk negeri,\" paparnya. Ia berharap, jika tidak bisa merubah regulasi itu maka sekolah-sekolah harus menyiapkan prestasi anak dengan maksimal seperti memfokuskan ekstrakulikuler. \"Salah satu jalannya ya itu tadi, penguatan ekskul, tapi kan tidak semua anak bisa berprestasi, saya harap ini jadi perhatian,\" tuturnya. Kemudian tambah dia, ada juga jalur kurang mampu atau miskin dengan menggunakan Kartu Indonesia Pintar ataupun Kartu Keluarga Sejahterah. \"Memang ada jalur tidak mampu, tetapi tidak banyak, hasil reses ini akan saya ssmpaikan kepada Dinas Pendidikan Lamsel untuk dijadikan perhatian dan dicarikan solusi,\" pungkasnya. (Kms)
Jarak Jadi Penghalang, Dewan Soroti Sistem Zonasi
Kamis 22-04-2021,09:25 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :