JATIAGUNG – Kegiatan ziarah Wali Songo yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Alhidayatul Mubtadiin untuk para santri nampaknya kurang dipertimbangkan oleh pihak pondok pesantren. Selain memberatkan para wali santri, kegiatan ziarah yang diwajibkan itu juga dinilai mengancam keselamatan para santri, di tengah lonjakan Covid-19. Salah satu wali santirwati menuturkan, kegiatan ziarah ke makam Wali Songo yang telah dimasukkan dalam kurikulum pondok pesantren ini dinilai memberatkan para wali, sebab ongkos keberangkatan cukup besar. “Kegiatan ziarah ini sempat heboh dibicarakan di grup Whatsapp wali santri. Sebab pihak pondok awalnya mewajibkan setiap santri kelas IX ikut kegiatan ziarah ini karena masuk kurikulum. Sementara ongkosnya cukup besar, total Rp 1,3 juta untuk ongkos, baju, dan tes Covid-19. Itu diluar biaya makan selama satu minggu, tujuh hari,” kata narasumber yang sepakat dengan Radar Lamsel merahasiakan identitasnya, Kamis (27/5) kemarin. Pria ini mengaku, awalnnya para santri juga sempat mendapat intervensi dari pihak pondok pesantren, dimana santri yang tidak mengikuti ziarah terancam tidak mendapatkan nilai. Namun setelah mendapat desakan dari para wali santri, pihak pondok memberikan nilai berbeda bagi santri yang mengikuti ziarah dan tidak. Kemudian untuk para santri yang tidak mengikuti, juga tetap diwajibkan membayar ongkos ziarah ke makam Wali Songo tersebut. Kegiatan ziarah ini juga diinformasikan secara mendadak dari pihak pondok. “Sebelumnya pihak pondok sempat mengatakan, kalau yang tidak ikut tidak lulus. Namun sekarang dirubah lagi, santri yang ikut dan tidak ikut dapat nilai yang beda. Kalau yang ikut ziarah dapat nilai 100 yang tidak dapat nilai 80,” ungkapnya. Menurutnya, kegiatan zirah yang telah masuk dalam kurikulum pondok pesantren besutan Andi Warisno itu perlu dikaji atau dipertimbangkan. Disisi lain pihak pondok pesantren juga tidak memperhitungkan keselamatan para santri yang diberangkat di tengah maraknya penularan Covid-19 saat ini. “Besok santri akan berangkat. Tapi anak saya, saya putuskan tidak iktut. Bukan masalah biayanya, tapi soal keselamatan anak saya.Siapa yang bisa menjamin keselamatan anak saya disaat penularan Covid-19 yang sedang meningkat saat ini,” tuturnya. Problem yang sama, juga dialami mahasiswa IAI AN-Nur. Mahasiswa yang tinggal menunggu Yudisium juga diwajibkan mengikuti ziarah makam Wali Songo itu dengan membayar biaya sebesar Rp 1 juta. Parahnya mahasiswa yang tidak mengikuti ziarah itu juga diharuskan membayar, bahka lebih besar. “Ini untuk mahasiswa yang tinggal menunggu yudisium. Tapi diharuskan ikut, anehnya lagi yang tidak ikut ziarah tetap bayar, bahkan lebih besar, yaitu Rp 1,3 juta. Landasannya semua nilai aman,” ungkap narasumber Radar Lamsel. Radar Lamsel sudah menghubungi Ketua Yayasan Ponpes Hidayatul Mubtadi’in sekaligus Rektor IAI An-Nur Andi Warisno sebanyak dua kali. Namun Andi Warisno belum merespon upaya konfirmasi ihwal persoalan ziarah yang memberatkan bagi sebagian wali santri dan mahasiswa IAI An-Nur. Terpisah, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Lampung Baha’udin mengaku kaget jika ada ponpes yang berlaku seperti itu. Gus Baha begitu ia disapa terkejut jika siswa Mts sudah diperbolehkan ziarah ke walisongo. “Kalau di ponpes kami siswa Mts belum boleh ikut ziarah, selain masih terlalu kecil juga masih belum diperbolehkan. Berbeda dengan MA, santri yang sudah MA boleh ziarah dan biaya ziarah pun tak sampai segitu, paling kalau ke ziarah ke Palembang biayanya hanya Rp 300 ribu saja, itupun wali santri yang berkeinginan,” ungkap Gus Baha. Masih kata dia, bahwa kegiatan ziarah di ponpes Al-Amin misalnya, tidak masuk dalam kurikulum. Artinya kalaupun santri tak ikut ziarah maka nilainya tak akan terganngu oleh karena tak ikut berziarah. “ Tidak masuk nilai, yang tidak mampu ikut ya tidak apa-apa. Karena memang kebijakan yayasan seperti itu. Kalau pun santri mau ikut maka dia mesti menabung dari jauh hari agar bisa ikut dan itu mesti dapat dukungan pula dari wali santri,” pungkasnya. (vid)
Ongkos Ziarah Bikin Gerah
Jumat 28-05-2021,08:51 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :