SIDOMULYO - Penyelenggaraan pemilihan kepala desa serentak di tengah pandemi Covid-19 menjadi sebuah ancaman. Ajang pemilihan kades 84 desa di Lamsel ini bisa saja menjadi klaster baru penularan Covid-19. Karenanya selama masa sosialisasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lampung Selatan menekankan protokol kesehatan menjadi prioritas. Bahkan seluruh panitia diwajibkan melaksanakan rapid tes antigen sebelum pemungutan suara. Artinya, ada 1.680 panitia pilkades dari 84 desa yang diwajibkan mengikuti rapid tes. Jumlah ini diluar dari petugas tambahan, yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlahnya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing desa. Rabu (2/6) lalu, Kepala Dinas PMD Lampung Selatan Rohadian menjelaskan, rapid tes bagi panitia bersifat wajib. Walaupun teknis pelaksanaannya tak dijelaskan, apakah rapid tes dilaksanakan secara mandiri atau melalui Dinas Kesehatan Lampung Selatan. Sekretaris Dinas PMD Lampung Selatan, Saripudin menerangka, pelaksanaan rapid test untuk pantia pilkades ini menjadi tanggung jawab desa. Sebab, kata dia, baiaya rapid test ini ditanggung dari anggaran Dana Desa. \"Tangung jawabnya, keunganya ada APBDes. Kita juga sudah mengimbau rapid tes ini untuk dianggarkan di APBDes,\" kata Saripudin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, ketika mengisi kegiatan sosialisasi perbup pilkades di Kecamatan Sidomulyo, Kamis (3/6). Saripudin menerangkan, desa juga tak di arahkan untuk melaksanakan rapid tes rumah sakit tertentu. Desa boleh memilih rumah sakit boleh memilih puskesmas, atau klinik yang sudah layak melakukan rapid tes antigen. \"Kita tak punya kewenangan untuk mengarahkan. Kalau kita mengarahkan, artinya kita membatasi ruang gerak. Silahkan saja mana yang terdekat dan sesuai jangkauan harga. Karena mereka juga mempertanggung jawabkan besaran dana ini di alokasi APBDes,\" terangnya. Saripudin juga menjelaskan, upaya mencegah penularan Covid-19 di masa pilkades ini tak hanya sebatas rapid tes untuk panitia saja. Di TPS protokol kesehatan diterapkan dengan ketat, pemilih waji mendapatkan tes suhu, dan memakai sarung tangan sekali pakai. Panitia juga menyediakan bilik khusus untu pemilih dengan suhu tubuh di atas 36 drajat. \"Setiap TPS jumlah pemilih 500 orang. Ini untuk memecah simpul-simpul kerumunan. Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat di TPS untuk mencegah penularan Covid-19,\" pungkasnya. (vid)
1.680 Panitia Pilkades Wajib Rapid Tes
Jumat 04-06-2021,09:03 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :