JATIAGUNG - Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di era pandemi covid-19 harus tetap berjalan. Salah satu sistem yang diterapkan oleh satuan pendidikan yakni KBM dalam jaringan (Daring).Tentunya pembelajaran dengan sistem daring harus didukung sarana prasarana seperti laptop, komputer serta pengetahuan siswa dalam mengoperasionalkan laptop atau komputer tersebut. Pandemi covid-19 yang sudah mewabah sekitar Maret 2020 lalu menjadi tantangan tersendiri untuk dilaksanakannya KBM tatap muka. Tidak hanya jenjang PAUD, TK, SMP maupun SMA namun juga perguruan tinggi. Menyikapi hal tersebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) menghadirkan Program Kampus Mengajar yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudrisetk) Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, tujuan diadakannya Kampus Mengajar yaitu untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, serta membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk SD di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Sehingga, mahasiswa dapat menjadi partner guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Salah satu program kerja KKN Kampus Mengajar angkatan 1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yang dilakukan oleh Alifia Putri Ramadhani, Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta yakni Pengenalan Teknik Informatika dan Komputer (TIK) yang ditujukan kepada siswa siswi kelas 4 dan 5. Dimana pada tingkatan ini siswa yang duduk di kelas 4 dan 5 sebentar lagi akan menempuh ke jenjang selanjutnya dan dapat menjadi salah satu persiapan apabila akan dilaksanakan ujian berbasis komputer. \"Harapan dari pengenalan TIK, siswa kelas 4 dan 5 dapat mengenal dan memahami teknologi yang juga dapat mendorong terlaksananya literasi dan numerasi dikala pandemi,\" ungkap Alifia Putri Ramadhani Dijelaskan, kurangnya pengetahuan siswa terkait teknologi dan kurangnya saran prasarana di sekolah menyebabkan kurang pemahaman terkait apa itu TIK. Sehingga sangat penting sekali pengenalan TIK tersebut bagi siswa kelas 4 dan 5. Dimana , sebelum siswa mengoperasikan laptop secara mandiri, siswa sudah terlebih dahulu diajarkan tata cara untuk mengoprasikan laptop. \" Dari cara menghidupkan dan mematikan, kemudian mengetik, dan mengerjakan soal secara online,\" ucapnya. Latihan mengerjakan soal secara online dinilai sangat berguna dimasa pandemi. Dimana di masa pandemi ini siswa dituntut untuk beradaptasi dan mampu memahami IT. Dan dalam pengenalan TIK, siswa kelas 4 dan kelas 5 masing masing dibagi menjadi 2 kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan 20 orang. Karena meskipun praktik TIK yang diberikan kepada siswa tetap mengedepankan protokol kesehatan. \" Kita bagi dalam dua kelompok, untuk kelompok pertama hadir di hari jumat, dan kelompok ke 2 hadir di hari sabtu. Kelompok 1 dan 2 dibagi lagi menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang dengan didampingi satu pengajar,\"jelas Alifia yang mengikuti kampus mengajar selama tiga bulan di Sekolah Dasar Negeri Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Setelah diberikan materi, baik siswa dan pengajar mengulas kembali materi pengoprasian laptop yang sudah diajarkan sebelumnya. Kemudian siswa diminta mengoprasikan secara mandiri dan bergilir. Seluruh siswa akan mendapatkan kesempatan. Respon peserta dalam kegiatan bimbingan belajar sangat antusias karena mereka senang dapat belajar bersama dengan teman sebaya terlebih lagi dengan suasana hijau atau luar ruangan, selain itu juga diselingi permainan sehingga membentuk suasana belajar yang menyenangkan seperti di sekolah sebelum waktu pandemi. Dengan mengikuti program kampus mengajar tidak hanya memberikan efek domino bagi tenaga pendidik dan peserta didik di tempat dirinya mengajar. Namun juga berpengaruh besar terhadap pengambilan Satuan Kredit Semester (SKS). Dan selama tiga bulan menjalankan program kampus mengajar, sejumlah faktor perlu di tingkatkan khususnya di sekolah diantaranya peningkatan kapasitas tenaga pendidik (Kompetensi), sarana prasarana dan infrastruktur. Terpisah Kepala SDN Negeri Agung Sri Wati S.Pd., mengapresiasi program kampus mengajar yang dilaksanakan di sekolahnya. Dan berharap ada kelanjutan kegiatan kampus mengajar kedepannya. \"Tentunya dengan adanya kampus mengajar menambah wawasan kepada guru guru di sekolah kami. Sangat membantu peserta didik, yang tadinya sama sekali tidak mengenal teknologi dengan adanya adek adek mahasiswa mereka mengenal apa itu komputer. Saya berharap program ini berkelanjutan kedepannya,\" singkatnya. Pengenalan TIK Dukung KBM Daring
Pengenalan TIK Dukung KBM Daring
Kamis 01-07-2021,09:23 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :