Kamis 08-07-2021,09:15 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

RAJABASA – Lembaga Pelatihan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan seni pertunjukan sastra lisan Lampung Kias bagi muli-mekhanai Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, di Pantai Mahani Desa Kunjir, Rabu (6/7) kemarin. Kegiatan yang rencananya digelar selama dua hari kedepan ini, dihadiri langsung Tim Pengabdian Unila, Dr. I Wayan Mustika, M.Hum dan Eka Sofia Agustina, M.Pd. Tampak hadir juga Sekcam Rajabasa, Drs. Komaruddin dan Sekdes Kunjir, Yusron dalam pelatihan tersebut Selain itu, Maestro Seni Tradisi Kias, H. Hasan Mata Raja juga turut memenuhi undangan dalam kegiatan tersebut. Seperti diketahui, dalam pelatihan seni sastra Kias ini menghadirkan pemateri dari internal Unila, Rusli Syukur, S.Sn, Raja Perbasa dan Susilawati. Dalam sambutan Ketua Tim Pengabdian Unila, Dr. Farida Ariyani, M.Pd yang diwakili Dr. I Wayan Mustika, M.Hum mengatakan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diimplementasikan melalui pelatihan-pelatihan wajib dilaksanakan. Pasalnya, hal tersebut sebagai pembinaan dalam meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kemandirian dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat. “Kegiatan pengabdian ini menjadi kewajiban Yang wajib kami lakukan selain mengajar dan mendidik. Karena pengabdian masyarakat ini berguna dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan di program studi kami,” ungkap Wayan mengawali sambutannya. Dia menambahkan, pelatihan seni kias sengaja dipilih oleh Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan untuk melestarikan budaya warisan leluhur. Sebab, selama ini generasi muda dinilai sudah melupakan kesenian dan budaya asli daerahnya. “Kami ingin supaya generasi penerus bisa lebih memahami dan mengembangkan seni dan warisan budaya daerah Lampung. Selain itu, untuk menggali khasanah seni dan budaya Lampung yang selama ini sudah terlupakan. Sehingga kekayaan yang ada di Lampung ini tidak punah,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, dia juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak meninggalkan kesenian dan budaya warisan leluhur. Sehingga, sastra lisan kias Lampung selalu ada dan tetap terjaga kelestariannya. “Kita harus bangga dengan peninggalan budaya ini. Karena, negara lain belum tentu memilikinya. Ini yang kita pertahankan betul. Saya harap Dinas Pariwisata bisa mendukung dengan mengembangkan melalui sanggar-sanggar yang ada diwilayah Lamsel,” tukasnya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamsel, Afna Yudiatma dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada LPPM Unila atas kegiatan tersebut. Dia berharap, kegiatan tersebut bisa diselenggarakan di seluruh desa lainnya yang ada di wilayah Lamsel. “Terlebih di wilayah kecamatan kita yang mayoritas bukan orang Lamsel. Seperti Kecamatan Palas, Way Panji dan sebagainya. Karena ini adalah warisan budaya dari leluhur,” ungkap Afna. Dia berharap, para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut bisa mengambil ilmu yang diberikan dan memanfaatkannya dalam kehidupan dimasa yang akan datang. Terlebih, dalam pelatihan ini langsung mendatangkan pemateri yang mumpuni. “Seni Kias ini jangan sampai menjadi asing di telinga para generasi muda kita. Karena, ini warisan budaya dari Nenek Moyang yang harus kita jaga. Kita harus bangga menjadi orang Lampung. Karena tidak semua daerah yang memiliki warisan budaya seperti kita,” pungkasnya. (idh)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Minggu 16-02-2025,19:58 WIB

Menunggu Keterbukaan Harrizon