GEDONGTATAAN - Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran menyatakan ketersediaan dan kesehatan hewan kurban 1442 H terjaga dengan baik.
Hal itu dipastikan dengan dilaksanakannya monitoring hewan kurban oleh Bidang Peternakan yang dipimpin langsung oleh kepala bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran Dedy Noviansyah, Rabu (14/7).
\"Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan sebelum dan sesudah ternak dipotong (antemortem dan postmortem) di tempat penjualan dan tempat pemotongan hewan kurban,\" ungkap Dedy mewakili Kepala Dinas Pertanian Anca Martha Utama.N, Rabu (14/7).
Dikatakan, sasaran pengawasan, pemeriksaan, dan pendataan hewan kurban dilakukan di kandang, lapak, atau tempat penjualan hewan kurban. Dimana, untuk pengawasan dan pengecekan, dibantu 5 dokter hewan, 17 insiminator, 3 paramedik pun diterjunkan guna memantau keseluruhan hewan kurban yang dijual pedagang dan yang akan dipotong.
\"Kita memonitor dari tanggal 5 sampai 19 Juli di 11 kecamatan dari 3 puskeswan (Negerikaton, Tegineneng dan Way Ratai), kami memantau dari kelakuan hewan, fisik hewan sebelum idul adha,\" ucapnya.
Menurut Dedi, kendati ketersedian hewan kurban terjaga, namun pada tahun ini, daya beli masyarakat terhadap hewan kurban menurun tajam.
\"Ada penurunan daya beli pada hewan kurban, namun pada hewan kurban sapi itu relatif stabil, karena pada umumnya masyarakat patungan dalam membeli sapi dengan cara arisan yang dikoordinir pihak panitia masjid setempat,\" ujarnya.
Disinggung mengenai standar operasional prosedur tentang pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pihaknya mengaku akan turut memantau, dan tentunya dengan melaksanakan prokes.
\"Desa-desa wilayah binaan poskeswan telah dilakukan pembinaan dalam upaya pencegahan kerumunan masyarakat di masa pandemi ini dengan melibatkan takmir masjid, panitia kurban, sehingga pada penyembelihan hewan kurban yang ada di lokasi, adalah panitia dan hewannya.Kalau bisa malah, pemilik hewan tidak berada di lokasi, sehingga kita upayakan seminimal mungkin kerumunan,\" paparnya.
Dan untuk pembagian daging, lanjut Dedy, masyarakat tidak boleh datang ke lokasi, dan nantinya, pihak panitia yang akan mengantarkan dagingnya ke rumah masing-masing.
\"Prokes wajib dilaksanakan, lokasi harus steril,\" kata dia.
Terkait terbatasnya SDM, dinas pertanian telah melakukan pembekalan tentang melaksanakan penyembelihan hewan kurban di masa pandemi kepada takmir masjid, penjual hewan dan lain-lain.
\"Dan kita tinggal mengingatkan kembali, selain itu kita akan kembali melakukan pemantauan di lokasi penyembelihan hewan kurban,\" kata dia.
Sementara, pemilik lapak penjualan hewan kurban Karminah mengatakan, penjualan hewan kurban sapi relatif stabil namun untuk hewan kurban kambing, penjualannya anjlok dibanding tahun lalu.
\"Sapi pada tahun kemarin kita mampu jual sekitar 20 lebih, tahun ini 30 ekor sudah terjual. Namun, untuk kambing, tahun ini 40 ekor saja susah jualnya, biasanya pada tahun tahun lalu, sedikitnya sekitar 200 ekor sudah terjual seminggu sebelum hari H,\" tandasnya (joko/esn)