Oksigen dan Obat-obatan Langka

Selasa 27-07-2021,09:28 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Kejari Cek Stok, PKS Singgung Lewat Paripurna

KALIANDA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Selatan mengecek stok obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19. Langkah ini dilakukan setelah Kejari Lamsel menerima instruksi dari Jaksa Agung untuk mengecek 3 hal, anggaran Covid-19, obat-obatan, dan tabung oksigen. Senin (26/7/2021), Kajari Lamsel, Dwi Astuti Beniyati, S.H.,M.H. yang didampingi Kasi Intel, Samiadji Noer, S.H., Kasi Barang Bukti, Eko, S.H. dan juga Kasi Datun, Agsyana, S.H. Lokasi pertama yang dicek jajaran Kejari Lamsel adalah RSUD Bob Bazar Kalianda. Kedatangan Korps Adhyaksa disambut langsung oleh Direktur RSUD Bob Bazar, dr. Media Apriliana. Di sini, Astuti berbincang dengan Media terkait obat-obatan yang langka. Media pun mengajak Astuti mengecek beberapa gudang. Mereka menyambangi gudang obat-obatan, gudang penyimpanan oksigen, dan gudang umum. Tim Kejaksaan menemukan 3 jenis obat langka, yaitu favipiravir (anti virus), azitrimicyn (antibiotik), redemsivir injeksi (anti virus). Padahal obat-obatan tersebut sangat penting karena khusus untuk pasien yang isolasi mandiri (isoman) dan pasien di rumah sakit. \"Walaupun dapat stok, jumlahnya harus berbagi dengan yang lain,\" ujar Media kepada Radar Lamsel. Misalnya, RSUD memesan ketiga jenis obat-obatan itu sebanyak 10 boks, tapi yang diterima hanya 2-3 boks. Kebutuhan rumah sakit pelat merah ini tidak bisa diakomodir semuanya karena stok obat-obatan harus dibagi dengan rumah sakit lain. Media pun memaklumi kondisi itu. \"Karena ini bukan cuma masalah rumah sakit kita saja, tapi sudah jadi masalah seluruh rumah sakit,\" katanya. Beres di rumah sakit, jajaran Kejari Lamsel langsung menuju ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan. Sama seperti di lokasi sebelumnya, Kejari Lamsel juga mengecek stok obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganannya Covid-19. Nyatanya obat khusus Covid-19 di Dinkes juga kosong karena terkendala pengadaan. \"Kalau pesanan masih proses. Menurut PPK, katanya barangnya belum ada dari sananya,\" ujar pegawai Dinkes. Mendengar penjelasan dari Kabid Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Kristy Endarwati, Kasi Intel, Samiadji Noer, S.H. meminta jajaran Dinkes membuat laporan perihal stok obat-obatan yang kosong. \"Nanti dibuat laporannya saja, obat-obatan apa yang kosong stoknya. Biar mempermudah,\" katanya. Kristy mengatakan stok oksigen di Dinas Kesehatan tidak ada. Sementara stok kebetulan ada di puskesmas. Paling banyak, stok oksigen diberikan kepada Puskesmas Rawat Inap (PRI) daripada yang rawat jalan. Sedangkan APD, Dinkes menerim sumbangan dari provinsi, dan juga swasta. Kajari Lamsel, Dwi Astuti Beniyati mengatakan kedatangan timnya ke RSUD Bob Bazar, dan di Dinas Kesehatan hanya mengecek stok obat-obatan khusus untuk penanganan Covid-19. Kejari di seluruh Indonesia wajib menjalankan karena instruksi dari Jaksa Agung. \"Kedatangan kita ke sini maksudnya baik. Kita cek, apakah stoknya obatnya ada atau tidak. Ini wajib, instruksi dari pimpinan,\" katanya. Setelah melihat kelangkaan obat-obatan, Astuti berharap permintaan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dapat terpenuhi. Sehingga, penanganan Covid-19 Yang sedang masif di Bumi Khagom Mufakat bisa dilaksanakan dengan baik tanpa kendala apapun. \"Semoga kasus-kasusnya bisa ditekan, dan tidak memunculkan kasus baru lagi. Makanya kita cek obatnya, kita pastikan tidak ada penimbunan,\" katanya.     Disisi lain Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyelipkan kritikan dalam pandangan fraksi saat paripurna di DPRD Lampung Selatan. Legislator Fraksi PKS Imam Rohadi menyarankan agar Bupati Lamsel memperhatikan kesehatan rakyatnya.   “ Mohon di perhatikan kesehatan rakyat pak bupati, Langkanya logistik bantuan vitamin,Sembako dan alat tes rapid antigen (Swab) di tiap 26 pukesmas serta telatnya pendristribusian logistik dan alat alat tersebut menjadi bukti belum maksimalnya penanganan covid,” ujar Imam Rohadi.   Target vaksin baru capai 12.6%  masih sangat jauh itu kata dia menandakan belum berhasilnya pemerintah dalam upaya menekan penyebaran kasus covid 19 ini.   “Sebagai bentuk dukungan segera pemerintah memberikan bantuan menambah alat alat pcr dan untuk penangan sempel swab antigen dan oxigen serta ventilator dan logistik lain nya. Dan kurangnya perhatian pada wabah covid ini terhadap keluarga yang meninggal dunia  untuk pelaksanaan pelacakan kontak atau tracking dalam kesehatan masyarakat” jelasnya.   Kelangkaan oksigen terjadi beberapa bulan terakhir. Hal ini searah dengan naiknya kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Lampung.   Produsen pun mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin. Namun Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi tetap meminta adanya pasokan khusus yang disiapkan oleh beberapa perusahaan swasta di Lampung sebagai pemasok oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen diseluruh rumah sakit rujukan di Lampung.   Meskipun diakui produsen yang berkedudukan di Natar, permintaan terus bertambah, ini diungkapkan Kepala Cabang PT. Aneka Gas Industri Lampung, Yuven.   \"Memang baku kita memang kurang. Kalau nambah kapasitas produksi apa yang ditambah, kalau ada liquid kita bisa ngisi tabung kadang dapat 4/5 ton tergantung produk oksigen yang didapat dari Palembang. Kan pabrik produksi oksigen kami ada di Palembang. Disini kami hanya pengisian dari liquid ke tabung,\" ungkapnya.   Yuven menambahkan, Pemprov Lampung telah memberikan arahan untuk tetap membantu menyuplai kebutuhan oksigen di Lampung. Hal ini pun disanggupi Yuven.   \"Ya tadi kan pemprov mengatakan untuk (meminta PT Aneka Gas Industri) membantu 400 tabung per hari. Ya kami bisa dengan jumlah itu,\" tambahn Yuven.   Kabar baik datang dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Melalui General Manager (GM) Produksi PT Pusri, Sholihin, pihaknyabakan melayani permintaan oksigen di Lampung dengan maksimal.   \"Semaksimal mungkin kita layani, karena keterbatasan produksi. Kapasitas kita cuma tiga ton, 500 tabung per hari. Maka diatur kapan hari ini, kapan lusa. Kami harapkan kolaborasi dengan pemerintah daerah, oksigen kita layani, transportasi rumah sakit tidak keberatan juga. Tapi selama ada permintaan akan kita layani,\" ungkap Sholihin.   Dirinya mengaku memiliki kendala terkait permintaan oksigen dalam bentuk liquid yang diinginkan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Namun, ketersediaan oksigen liquid berada di Ogan Komering Ilir (OKI), sehingga butuh transporter untuk mengangkut.   \"Nanti kita Koordinasikan dengan dinas kesehatan Lampung. Kebanyakan liquid tidak ada. Dikita melimpah, tapi tranporter nya. Tadi dari Lampung gas ada transporter nganggur karena tidak punya pasokan liquid. Ini bisa csr kan okelah kta sewa punya Lampung gas dan akan kita koordinasikan,\" tambahnya.   Sementara Kadis Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, saat ini, estimasi kebutuhan oksigen di provinsi Lampung dari 2.143 tempat tidur isolasi biasa dan 64 tempat tidur ICU Covid-19 membutuhkan sekitar 28,3 ton oksigen perhari. Sementara jika ditambah dengan kebutuhan pasien non Covid-19 di provinsi Lampung membutuhkan sekitar 36,8 ton oksigen perhari.   \"Sementara provinsi Lampung memiliki stock kapasitas oksigen cair 35,5 Ton dan oksigen gas 1,1 ton. Untuk tabung gas ukuran 1 M3 ada 8316 tabung, ukuran 2 M3 49 tabung dan 6 M3 ada 186.718 tabung. Maka untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien covid 19 Lampung memerlukan tangki oksigen cair dan tabung gas medis,\" tambah Reihana.   Sementara dalam upaya pemenuhan ketersediaan oksigen di Lampung, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta pembentukan tim khusus untuk percepatan penanganan tersebut. Dalam rapat singkat usai rapat koordinasi bersama beberapa stakeholder terkait dan produsen oksigen. Fahrizal mengungkapkan meski permintaan masih banyak menuju pulau Jawa, namun Lampung juga harus terpenuhi.   \"Liquid itu kurang memang se Indonesia kurang, sebab memang banyak yang mencari oksigen bentuk liquid. Dampaknya memang stok sumatera seret, tapi sekarang sudah mulai jalan. Tapi memang kalau kita mau minta tambahan lagi agak susah. Tapi kita upayakan untuk tetap memenuhi stok kebutuhan oksigen di Lampung,\" tandasnya. (rnd/rnn)
Tags :
Kategori :

Terkait