GEDONGTATAAN - Untuk mendukung terwujudnya Museum dan Tapis Al Qur\'an Akbar serta pengelolaan Galeri Coklat IKM dan UKM, Direktur PT. Pratama Intercipta, Petrus Tjandra
gelontorkan dana sekitar Rp 62 miliar.
\"Kami sudah tandatangani dengan BUMD sekitar Rp 62 miliar. Namun, kendalanya bukan didana tetapi tenaga manusia yang menapis,\" ungkap Petrus Tjandra, usai peresmian Galeri Coklat IKM dan UKM di kawasan Hortipark, Rabu (8/9).
Untuk itu, lanjut Petrus, pihaknya berharap kepada Gubernur Lampung dan Bupati Pesawaran agar kelestarian budaya Lampung yakni tapis agar tetap terjaga. Bila perlu masuk dalam kurikulum muatan lokal di satuan pendidikan.
\"Maka dari itu saya meminta kepada pak Bupati, pak Gubernur agar budaya tapis ini dilestarikan. Jangan sampai tapis ini hilang. Bayangkan jika ada 100 ribu penapis dalam sehari dari kalangan pelajar, maka akan masuk rekor dunia,\" ucapnya.
Selain itu, kedepan produk unggulan hasil olahan kakao yang sudah lulus Quality control bisa memasuki pasar dunia. Termasuk kerajinan tapis Pesawaran.
\"Nanti diisetiap air port ada oleh oleh coklat dan tapis dari pesawaran. Dengan adanya pembuatan Tapis Al Qur\'an Akbar ini turut membantu kelangsungan ekonomi bagi perajin tapis di tengah pandemi covid-19 saat ini,\" ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pesawaran Sam Herman menambahkan pihaknya segera akan mengagendakan peletakan batu pertama pembangunan rumah produksi coklat. Dimana pembangunan rumah produksi coklat merupakan salah satu dukungan dari investor.
\"Sudah ada dukungan secara tertulis terkait kesiapan beliau untuk berinvestasi. Prioritas kita menyelesaikan tapis Al Qur\'an Akbar ini dulu, dan Alhamdulillah kita bersyukur mendapat support dari pihak investor bersama perusahaan daerah,\" pungkasnya.
Diketahui Pembuatan Tapis Al-Qur’an Akbar tersebut diproyeksikan berjumlah 602 halaman dengan ukuran Al-Quran Tapis 2x3 meter dan melibatkan sekitar 1000 pelaku UKM di Pesawaran. (esn)