Potensi Tepung Mocaf Pincut Winarni

Rabu 22-09-2021,07:44 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – PALAS - Peningkatan sektor ekonomi memang menjadi salah satu pendukung upaya pencegahan stunting. Dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat tentunya kebutuhan gizi balita juga akan terpenuhi. Hal itu diutarakan oleh Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan, Winarni Nanang Ermanto ketika menghadiri sosialisasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan di Desa Palas Aji, Kecamatan Palas, Selasa (21/9). Istri orang nomor satu di Lampung Selatan ini mengatakan, peningkatan ekonomi memang menjadi salah satu pendukung upaya pencegahan stunting di Lampung Selatan. \"Tak hanya di bidang kesehatan saja, tapi ada banyak faktor pendukung upaya pencegahan stunting. Salah satunya yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,\" kata Winarni ketika membuka sosialisasi di Kantor Desa Palas Aji. Winarni menjelaskan, peningkatan ekonomi masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dapat diimplementasikan dengan memberikan peluang usaha kepada masyarakat. Salah satunya yang mulai gencar sosialisasikan pembuatan tepung mocaf atau tepung singkong ditingkat masyarakat. “Pelatihan pembuatan tepung mocaf atau tepung singkong ini mulai kita sosialisasikan. Pelatihan pembuatan tepung dari olahan singkong ini juga sudah kita mulaim, salah satunnya di Desa Palas Aji ini,” ungkap Winarni. Pembuatan tepung mocaf ini memang memiliki peluang besar sebagai sumber penghasilan tambahan ekonomi masyarakat. Program ini juga sudah menjadi program tingkat provinsi yang dicanangkan langsung oleh Ketua TP PKK Lampung, Riana Sari Arinal. “Program ini akan kita terapkan di seluruh kecamatan di Lampung Selatan. Mengingat Lampung juga menjadi salah satu penghasil singkong terbesar, dan pembuatan tepung mocaf ini juga sudah menjadi program provinsi. Dan program ini juga dalam rangka menjaga ketahanan pangan, sebagai pengganti beras,” tuturnya. Dalam kesempatan tersebut Winarni juga mengharapkan, upaya pencegahan stunting ini juga didukung dengan peningkatan pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA), pelayanan posyandu, sanitasi dan air bersih, pendidikan anak usia dini, dan pelayanan sosial untuk masyarakat. “Semua pelayanan ini juga harus ditingkatkan dengan harapanstunting bisa terus kita tekan,” sambungnya. Sementara itu Camat Palas Rika Wati menuturkan, penanggulangan stunting ini tak hanya menjadi konsen bagi desa lokus stunting. Kedepannya 21 desa di wilayah Palas, pencegahan stunting menjadi program prioritas di tahun 2022 mendatang. “Sesuai dengan Permendes nomor 7 tahun 2021, pencegahan stunting telah menjadi program prioritas. Artinya semua desa miliki program pembangunan yang mengarah pada pencegahan stunting di tahun 2022 mendatang,”tuturnya. Penjabat Sementara Kepala Desa Palas Aji Gustafriansyah, juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang telah memberikan pembinaan penanggulangan stunting di desanya. “Desa juga sudah melakukan upaya seperti pemberian makanan tambahan, pembinaan untuk keluarga balita dan remaja. Harapan kami dengan adanya pembinaan ini Desa Palas Aji lepas dari status desa stunting,” harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait