Destana Dibekali Pelatihan

Senin 04-10-2021,08:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

KALIANDA – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan terus menguatkan satuan penanggulangan bencana tingkat desa atau Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga saat ini telah terbentuk lima Destana yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Lampung Selatan dan terus mendapatkan pelatihan sesuai dengan basis ancaman bencana dari masing-masing wilayah. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Lampung Selatan, Wahyu Hidayat mengatakan, selain mendapatkan pelatihan Destana juga terus dibentuk di setiap desa yang rentan dengan ancaman bencana. “Destana sebagai satuan penanggulangan bencana di tingkat desa terus kita kuatkan. Selain mendapatkan pembinaan dan pelatihan, Destana juga terus kita bentuk di setiap desa yang rawan ancaman bencana,” kata Wahyu memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Jumat (1/10) kemarin. Wahyu mengungkapkan, saat ini beberapa desa yang telah memiliki satuan Destana yaitu, Desa, Sukaraja, Banding dengan basis ancaman sunami. Kemudian Desa Talang Baru dan Suka Banjar dengan basis ancaman banjir. Dan yang terakhir terbentuk di tahun 2021 di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi juga dengan basis bencana banjir. “Destana sudah terbentuk di lima desa, dengan basis ancaman sunami dan banjir yang tersebar di Kecamatan Rajabasa, Sidomulyo, dan Kecamatan Sragi,” sambungnya. Wahyu menjelaskan, setiap tahun anggota Destana juga terus mendapat pelatihan, mulai dari Pengurangan resiko bencana (PRB) atau Disaster Risk Reduction (DRR), hingga Medical First Respon (MFR). Pada tahun ini Destana juga akan kembali di bentuk di Desa Way Muli dan Way Muli Timur. Ia berharap dengan adanya upaya ini ancaman bencana di desa bisa dicegah dan ditanggulangi dengan cepat. “Pekan ini kita Destana Desa Sukabanjar dan Talang Baru juga mendapat pelatihan langsung dari Sarda Dishub Provinsi Lampung. Harapan kita dengan adanya upaya ini Destana di Lampun Selatan akan lebih tangguh. Baik melakukan upaya pencegahan dan penangulangannya,” harapnya. (vid) KALIANDA – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan terus menguatkan satuan penanggulangan bencana tingkat desa atau Desa Tangguh Bencana (Destana). Hingga saat ini telah terbentuk lima Destana yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Lampung Selatan dan terus mendapatkan pelatihan sesuai dengan basis ancaman bencana dari masing-masing wilayah. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Lampung Selatan, Wahyu Hidayat mengatakan, selain mendapatkan pelatihan Destana juga terus dibentuk di setiap desa yang rentan dengan ancaman bencana. “Destana sebagai satuan penanggulangan bencana di tingkat desa terus kita kuatkan. Selain mendapatkan pembinaan dan pelatihan, Destana juga terus kita bentuk di setiap desa yang rawan ancaman bencana,” kata Wahyu memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Jumat (1/10) kemarin. Wahyu mengungkapkan, saat ini beberapa desa yang telah memiliki satuan Destana yaitu, Desa, Sukaraja, Banding dengan basis ancaman sunami. Kemudian Desa Talang Baru dan Suka Banjar dengan basis ancaman banjir. Dan yang terakhir terbentuk di tahun 2021 di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi juga dengan basis bencana banjir. “Destana sudah terbentuk di lima desa, dengan basis ancaman sunami dan banjir yang tersebar di Kecamatan Rajabasa, Sidomulyo, dan Kecamatan Sragi,” sambungnya. Wahyu menjelaskan, setiap tahun anggota Destana juga terus mendapat pelatihan, mulai dari Pengurangan resiko bencana (PRB) atau Disaster Risk Reduction (DRR), hingga Medical First Respon (MFR). Pada tahun ini Destana juga akan kembali di bentuk di Desa Way Muli dan Way Muli Timur. Ia berharap dengan adanya upaya ini ancaman bencana di desa bisa dicegah dan ditanggulangi dengan cepat. “Pekan ini kita Destana Desa Sukabanjar dan Talang Baru juga mendapat pelatihan langsung dari Sarda Dishub Provinsi Lampung. Harapan kita dengan adanya upaya ini Destana di Lampun Selatan akan lebih tangguh. Baik melakukan upaya pencegahan dan penangulangannya,” harapnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait