Demonstrasi Penutupan Yang Mengagumkan

Rabu 26-01-2022,06:04 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

Diklatsar dan wawasan kebangsaan Sat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan tahun anggaran 2022 resmi ditutup. Para Pamong Praja yang menerima latihan keras dari Yonif 7 Mar Piabung selama 7 hari menuai hasil positif. Bagaimana proses penutupannya, dan seperti apa hasilnya

Laporan Randi Pratama, Kalianda.

Terik matahari di Pantai Kedu sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (25/1/2022) terasa sangat menyengat. Seperti biasa, pantai ini memang selalu ramai dikunjungi. Tapi, kedatangan ratusan orang di Pantai Kedu pada siang itu bukan untuk berwisata. Kalangan tua, muda, bahkan anak-anak yang datang berniat melihat proses penutupan diklatsar dan wawasan kebangsaan Sat Pol-PP Kabupaten Lampung. Mereka yang rela berpanas-panasan di bawah matahari yang tepat di atas kepala merasa santai. Rasa panas dan gerah akan keringat bagai tak terasa setelah melihat sanak saudara mereka yang berhasil menuntaskan pendidikan. Apalagi, Diklatsar dan wawasan kebangsaan ditutup dengan sempurna. Upacara penutupan ini mampu menyedot banyak pasang mata karena anggota Sat Pol-PP yang telah mengikutinya pendidikan menyajikan demonstrasi yang luar biasa. Prosesi pertama diawali dengan upacara penutupan. Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, M. Thamrin, S.Sos bertindak sebagai inspektur upacara menggantikan Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto, yang berhalangan hadir karena ada kegiatan di luar. Setelah Thamrin memberikan cindera mata kepada dua anggota Sat Pol-PP yang dianggap terbaik saat mengikuti pendidikan selama 7 hari, upacara penutupan pendidikan dilaksanakan. Barulah 220 anggota Sat Pol-PP yang baru direkrut ini menampilkan hasil latihan yang mereka jalani. Instruksi diarahkan oleh anggota marinir dari Yonif 7 Mar Piabung yang bertindak sebagai pelatih. Personel berpakaian loreng ini meminta ratusan anggota Sat Pol-PP menyuguhkan demonstrasi ketangkasan. Yakni ilmu bela diri campuran, cara bertarung, cara penyelamat dengan menggunakan boat, dan juga keterampilan memanah. Tak sedikit orang tua, dan kerabat yang menitihkan air mata setelah melihat hasil pelatihan anak-anak mereka diwarnai dengan riuh tepuk tangan. Tidak bisa dipungkiri, raut wajah para orang tua ini menampakkan rasa bangga, dan senang karena anak-anak mereka telah menuntaskan latihan ala marinir. Puncak air mata yang mengucur hampir di setiap mata terjadi ketika salah satu marinir mengucapkan sebuah pengumuman. \"Kalau ada orang tua yang datang, silakan maju ke depan. Cari anaknya, dan peluk!,\" ucap marinir itu dengan suara lantang, yang lantas diiringi lagu Sampai Jumpa dari Endank Soekamti. Momen haru pun tersaji. Mata masing-masing orang tua langsung melirik ke sana kemari. Ada juga orang tua, dan kerabat yang langsung mencari anaknya yang saat itu masih tegap berdiri. Mereka yang menemukan anaknya langsung berpelukan. Ada juga yang berlutut di kaki orang tuanya. Suasana itu berlangsung puluhan menit. Perbincangan hangat antara orang tua dan anak diiringi dengan tangisan bahagia. \"Sudah, jangan nangis lagi. Kamu sudah berhasil, jangan cengeng,\" ujar salah satu ibu kepada anaknya. Tetapi, momen paling menyedihkan ketika anggota Sat Pol-PP yang berdiri di depan tidak dihampiri oleh orang tua mereka. Terpaksa, tangisan dan rasa haru mau tidak mau harus ditelan sendiri. Suasana mulai tangis dan haru mulai redup setelah para pelatih dari marinir meminta ratusan Sat Pol-PP memberikan salam penghormatan. Momen ini ditutup dengan aktivitas swafoto, foro bersama dengan para pelatih, dannjuga pejabat di lingkungan Sat Pol-PP. Termasuk Heri Bastian, selaku Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan yang dengan senang hati melayani permintaan foto dari puluhan anggota barunya. Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, M. Thamrin, S.Sos mengatakan diklatsar dan wawasan kebangsaan yang dijalani oleh anggota Sat Pol-PP yang baru diharapkan membawa perubahan yang signifikan. Baik secara mental yang semakin kuat, wawasan yang luas, dan rasa kebangsaan. \"Kami berterima kasih, dan memberikan apresiasi kepada pelatih yang telah memberikan pendidikan kepada anggota Sat Pol-PP yang baru. Pendidikan ini akan sangat berguna ketika menjalankan tugas sebagai Pamong Praja,\" ujarnya. Untuk mewujudkan semua itu, lanjut Thamrin, Sat Pol-PP harus memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik karena tugasnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Lalu tugas dalam menegakkan Perda dan Perbub yang selama ini sering dilanggar oleh masyarakat. \"Namun, Sat Pol-PP tetap harus mengakkan aturan dengan humanis di tengah-tengah masyarakat. Apa yang saudara terima selama pelatihan, akan membawa hal baik bagi diri masing-masing,\" katanya. Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan, Heri Bastian, S.Sos mengaku bangga dengan hasil latihan yang dicapai oleh anak buahnya. Meski baru direkrut, Heri optimis kalau ratusan anggota Sat Pol-PP yang baru ini bisa menjalani tugas dengan baik sebagai Praja Wibawa. \"Jaga nama baik institusi, jaga diri, dan jalankan tugas sesuai dengan aturan,\" katanya. (*)
Tags :
Kategori :

Terkait