PALAS – Petani etani di Desa Bali Agung, Kecamatan Palas mengharapkan bantuan benih padi dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Penyebabnya bencana banjir yang selalu merendam area persawahan desa setempat. Yang membuat petani harus berulang melakukan penanaman padi. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Desa Bali Agung, Dewo Aji Sastrawan mengatakan, selama musim rendeng tahun ini tanaman padi petani telah terendam banjir sebanyak tiga kali. Terakhir banjir kembali melanda pada 2 Februari kemarin, dimana tanaman padi seluas 60 hektar terendam banjir yang disebabkan tingginya intesitas hujan. “Tanaman padi yang telah terendam di usia 15 – 20 hari setelah tanam. Bahkan sudah ada yang pupuk satu kali. Tanaman yang terendam banjir ini merupakan penanaman yang ke dua dan ketiga setelah terendam bajir pada Desember dan Januari lalu,” kata Dewa memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (3/1) kemarin. Dewo mengungkapkan, banjir yang kerap terjadi lantaran saluran irigasi sekunder di area persawahan Sragi yang telah mengalami pendangkalan dan penyepitan. Akibatnya, kata Dewo, ketika terjadi hujan deras air tak bisa mengalir dengan maksimal. “Air hujan tidak bisa dialirkan dengan lancar karena saluran irigasi sekundernya telah dangkal dan menyempit. Ada sekitar lima kilometer jaringan irigasi sekunder yang telah dangkat dan menyempit,”ungkapnya. Akibat banjir yang terjadi berulangkali ini menyebabkan petani mengalami kerugian yang berlipat. Dewo juga mengharapkan uluran Pemkab Lampung Selatan untuk memberikan bantuan benih kepada petani. “Data lahan yang terendam banjir sudah kita laporkan. Petani juga mengharapkan bantuan benih dari pemerintah sebab saat ini modal petani sudah habis untuk beli benih dan pupuk, setelah dihantam banjir sebanyak tiga kali,” pungkasnya. (vid)
Habis Modal Petani Rugi Berlipat
Jumat 04-02-2022,05:52 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :