Pembenahan Saluran Pengairan Diusulkan

Rabu 09-02-2022,08:49 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Redaksi

PALAS – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas mengusulkan pembenahan saluran pengairan yang menjadi penyebab banjir. Beberapa wilayah yang di usulkan mendapat normalisasi saluran pengairan yaitu, Desa Tanjung Jaya, Bumi Asri, dan Desa Bali Agung. Dimana ke tiga wilayah tersebut selalu menjadi langganan banjir pada musim rendeng tahun ini. Kepala UPT Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan juga mengamini, penyebab banjir yang kerap melanda wilayah  barat Kecamatan Palas lantaran saluran pengairan yang tak berfungsi dengan optimal. “Saluran pengairan yang tidak berfungsi dengan optimal mengalirkan air pada saat musim hujan memang menjadi salah satu pemicu banjir di area persawahan,” kata Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (8/11). Tarmijan menjelaskan, saluran pengairan yang selama ini menjadi penyebab banjir merupakan saluran irigasi alami, jarang tersentuh pembenahan sehingga mengalami pendangkalan. “Saluran pengairan ini memang terbentuk oleh alam. Bukan irigasi buatan manusia. Saat saluran pengairan alam ini sudah banyak yang dangkal karena jarang dinormalisasi, sehingga pada saat musim hujan air meluap ke area persawahan,” ujarnya. Tarmijan juga mengaku, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pemukiman dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lampung Selatan agar saluran iragasi tersebut mendapat normalisasi. “Sudah kita laporkan. Beberapa desa yang kita usulkan yaitu Desa Tanjung Jaya, Bali Agung, dan Bumi Asri dimana ke tiga desa ini menjadi langganan banjir pada pusim rendeng ini,” sambungnya. Sementara dampak banjir yang terjadi pada sepekan belakangan, Tarmijan belum membeberkan luas tanaman padi yang mengalami gagal panen. “Banjir memang sudah surut. Cuma saat ini kita belum mendata secara keseluruhan berapa hektar yang puso dari 430 hektar tanaman padi yang terendam banjir pada awal Januari lalu,”kata Tarmijan. Hal tersebut juga diamini oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Tanjung Jaya, Darsudin. Menurutnya, penyebab banjir sebabkan saluran pengairan yang terlalu sempit dan dangkal. “Kalau di desa kita siring pengairan dari Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro sampai di desa kita sudah dangkal sehingga tak bisa maksimal mengalikan air kalau lagi hujan. Harapan kami saluran pengairan ini bisa dinormalisasi,” pungkasnya. (vid)

Tags :
Kategori :

Terkait