Per Provinsi Lampung tahun 2021 tumbuh sebesar 2,79 persen, menguat dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 1,67 persen. Kepala BPS Provinsi Lampung Endang Retno Sri Subiyandani menjelaskan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 8,26 persen. Selanjutnya Konstruksi tumbuh sebesar 6,95 persen dan pengadaan air tumbuh sebesar 6,94 persen. Selain itu lapangan usaha yang juga tumbuh cukup besar adalah informasi dan komunikasi serta industri pengolahan yang tumbuh masing-masing sebesar 6,17 persen dan 4,57 persen. \"Dari lapangan usaha juga ada yang mengalami kontraksi pertumbuhan, terutama terjadi pada pengadaan listrik dan gas serta pertambangan dan P Penggalian dengan kontraksi masing-masing sebesar 6,80 persen dan 5,28 persen,\" ungkapnya dalam keterangan tertulisnya. Ia mengungkapkan, sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,78 persen. Lalu dikuti komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 3,94 persen, komponen pengeluaran lembaga nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 3,63 persen, komponen pengeluaran konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 1,67 persen, dan komponen pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 0,47 persen. Endang menambahkan, ekonomi Provinsi Lampung triwulan IV-2021 terhadap triwulan IV-2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,15 persen, dan ekonomi Provinsi Lampung di triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 6,37 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 22,68 persen. \"Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontraksi didorong oleh pertumbuhan negatif pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 4,02 persen,\" jelasnya. Terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyona menuturkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2021 sebesar 2,79% (yoy). Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatra dan Nasional yang masing-masing tercatat sebesar 3,18% (yoy) dan 3,69% (yoy). Secara spasial, Lampung berada pada peringkat ke 5 provinsi untuk pertumbuhan tertinggi tahun 2021 se-Sumatra. Sehingga untuk menjaga momentum perbaikan sekaligus peningkatan kinerja ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung, lanjut Budiyono, diperlukan upaya bersama, diantaranya meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintahb daerah untuk akselerasi vaksinasi booster, dan jumlah testing maupun tracing. Lalu mendorong sinergi pemulihan dan penguatan struktur industri manufaktur yang menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat, mendorong konsumsi rumah tangga dengan meningkatkan daya beli, dan mendorong pertumbuhan investasi dengan menjaga persepsi positif investor swasta. (rur/rls/rnn)
Ekonomi Lampung Tumbuh 2,79 Persen
Kamis 10-02-2022,08:08 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :